Lebaran 2019
Waktu Puasa Syawal - Haruskah Dikerjakan Secara Berurutan 6 Hari? Ini Penjelasannya
Inilah penjelasan mengenai waktu melaksanakan puasa Syawal dan apakah bisa dikerjakan secara tidak urut dalam 6 hari.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Namun, hendaknya tidak berpuasa khusus di hari Jum’at tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu karena adanya larangan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Para ulama menjelaskan bahwa larangan itu menegaskan makruhnya puasa di hari Jum’at tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu.
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim juga memberikan keterangan bahwa yang paling baik untuk melakukan puasa Syawal adalah dilakukan secara berturut-turut. Namun jika pun tidak, maka hal itu tidak mengurangi keutamaan puasa Syawal.
“Para ulama madzhab Syafii mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah idul fitri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.”
Kesimpulannya, puasa Syawal boleh dilaksanakan tidak berurutan selama masih berada di bulan Syawal, namun yang paling utama ditunaikan berurutan sejak tanggal 2 Syawal.

Tata Cara Puasa Syawal
Tata Cara puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum.
1. Melafalkan Niat
Jangan lupa berpuasa Syawal didasari dengan niat telebih dahulu.
2. Makan Sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.
Namun tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa, dalam artian puasa tetap sah.
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.
4. Berbuka Puasa