Mengisi Baterai Handphone Menggunakan Daya dari Mobil Bisa Rusak Gawai, Benarkah?

TRIBUNSTYLE.COM - Hape yang kita miliki sudah menjadi bagian hidup kita, terlebih perangkat ini sangat membantu untuk berkomunikasi tanpa terhalang jarak dan waktu. 

Di era modern hape memiliki bebepa fitur canggih seperti kamera, prosesor kencang, dan konektivitas yang lebih luas.

Oleh karena itu, hape yang sekarang bisa disebut juga dengan smartphone.

Karena fiturnya tersebut, perangkat ini sangat dibutuhkan untuk selalu dekat dengan penggunanya.

• 10 Cara Menghemat Baterai Smartphone Selama Perjalanan Mudik Lebaran

Namun, setiap perangkat memiliki kapasitas baterai yang berbeda-beda. 

Ada jenis hape yang memiliki kapasitas baterai yang besar serta irit, namun ada juga baterai yang memiliki kapasitas yang kecil dan mudah habis. 

Tidak jarang pengguna smartphone selalu mencari tempat untuk mengecharge hape, namun terkadang pengguna sering mengalami kesulitan untuk mengisi baterai hapenya saat sedang melakukan perjalanan yang jauh. 

Oleh sebab itu, setiap kendaraan sudah memiliki kemampuan untuk mengecharge hape terutama di dalam mobil. 

Namun, beredar kabar bahwa melakukan pengisian baterai dengan menggunakan daya dari mobil dapat merusak hape serta mobil itu sendiri . 

Kabar tersebut merupakan mitos yang tersebar di kalangan pengguna mobil.

Umumnya oleh mereka yang sering melakukan pengisian baterai hape dengan menggunakan aliran listrik dari mobil. 

• Hentikan Kebiasaan Mengisi Baterai Handphone di Mobil, Dampaknya Bisa Bikin Ponsel Cepat Rusak

Teknologi pada mobil sendiri sudah memastikan listrik yang akan digunakan itu stabil, walaupun mobil menggunakan dinamo ampere sebagai penggeraknya. 

Jadi, listrik yang dihasilkan tidak akan mengalami arus naik turun dan aman digunakan untuk mengisi baterai smarphone yang dimiliki.

Namun, kamu juga harus memastikan kembali keadaan kelistrikan pada kendaraan yang ingin digunakan sebelum melakukan perjalanan yang jauh. 

Pastikan kelistrikan mobil masih standar dan belum diubah-ubah. Ini dikarenakan kelistrikan yang standar sudah cocok digunakan untuk mengecharge hape. 

Jangan sampai kelistrikan pada mobil kamu sudah dimodifikasi dan membuat kelistrikan pada mobil menjadi tidak stabil.

Mobil bisa beresiko terbakar jika kelistrikan jauh dari standar yang ada dan membuat perjalanan menjadi lebih beresiko. 

• Berikut 22 Aplikasi Android yang Paling Banyak Menyedot Baterai dan Kuota Internet

Selain itu, gunakanlah adaptor charge yang terjamin kualitasnya untuk meminimalisir kerusakan pada hape.

Usahakan selalu menggunakan charger bawaan asli dari hape yang dibeli.

Mengecharge menggunakan daya listrik dari mobil masih dikategorikan aman selagi kondisi kelistrikan tidak ada yang bermasalah.

Jadi, kalian tidak perlu khawatir untuk mengisi ulang baterai di dalam mobil. Selamat berkendara! 

(Nextren, Muhammad Andika Adistra)

Artikel ini telah tayang di Nextren dengan judul Amankah Ngecharge Hape di Mobil Saat Mudik? Berikut Penjelasannya.

Stop Kebiasaan Charge Handphone di Mobil, Ini Dampaknya!

Mengisi daya baterai ponsel selama perjalanan bisa jadi kesalahan besar.

Karena kebiasaan seperti ini dapat merusak baterai handphone juga gadget lainnya.

Mengisi baterai atau men-charge handphone di dalam mobil biasa kita lakukan, terlebih bila dalam perjalanan.

Namun sebisa mungkin sebaiknya segera hentikan kebiasaan mengisi daya baterai ponsel di dalam mobil.

• Ternyata Ini Hlo 5 Penyebab Jerawat di Wajah Tak Kunjung Hilang, Memegang Ponsel Salah Satunya!

Pasalnya handphone yang biasa di-charge di dalam mobil bisa berpotensi merusak komponen baterai, lho!

Memang mengisi daya ponsel di mobil tidaklah berbahaya.

Ingin tahu apa alasannya?

Port USB di kendaraan mungkin menyediakan lebih sedikit listrik daripada yang benar-benar diperlukan untuk mengisi daya baterai ponsel Moms.

• Simak 10 Ponsel 5G yang Direncanakan Hadir di Tahun 2019, Ada Samsung S10 5G dan Xiaomi Mi Mix 5G

Akibatnya, ponsel bisa jadi mogok saat sedang mengisi daya, atau lebih buruk lagi, hampir tidak mengisi daya baterai sama sekali.

“Banyak orang mungkin memerhatikan bahwa di perjalanan pulang dari kantor, daya baterai ponsel mereka terisi sangat sedikit selama 30 hingga 60 menit perjalanan,” jelas Brad Nichols, seorang teknisi di Staymobile, seperti dikutip dari Reader's Digest.

"Ini sebagian besar dikarenakan ponsel menggunakan lebih banyak daya daripada yang disediakan oleh charger di mobil," tambahnya.

Nichols juga mengatakan bahwa ponsel dapat menerima terlalu banyak daya, terutama jika menggunakan port “Pemantik Rokok” untuk mengisi daya baterai.

Kebanyakan port "Pemantik Rokok" dapat memasok hingga 10 ampere, sementara sebagian besar pengisi daya menggunakan 1-3 amp.

Pengisi baterai yang tidak berfungsi baik atau rusak dapat memberikan daya yang tidak konsisten ke perangkat.

Akibatnya, dapat terjadi lonjakan secara tiba-tiba, atau ponsel menjadi panas, kerusakan komponen internal, atau pada kondisi yang langka, dapat menghancurkan perangkat tersebut.

Mengisi daya ponsel di mobil bisa menghabiskan baterai mobil juga lo, Moms.

Bila Moms membiarkan mobil berada di mode "aksesori", di mana mesin telah mati, tetapi masih menyalakan radio, ponsel akan mengambil daya dari baterai mobil untuk mengisi daya baterai ponsel.

"Ini biasanya bukan masalah besar bagi mereka yang memiliki mobil baru dengan baterai yang sehat", kata Nichols.

Tetapi jika Moms memiliki mobil model lama, Moms baiknya menghindari pengisian daya ponsel melalui port USB-nya.

Pada akhirnya, tetap pilih jalan yang aman, dan tunggu sampai tiba di rumah untuk mengisi daya baterai ponsel ya, Moms! (*)

Artikel ini pernah tayang di Nakita.grid.id dengan judul Stop Kebiasaan Charge Handphone di Mobil, Ini Dampaknya!

Yuk Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini: