Ramadhan 2019
Lailatul Qadar Tak Ada yang Tahu Kapan Datangnya, Ini Hikmah Dirahasiakannya Malam Seribu Bulan
Inilah hikmah dirahasiakan datangnya malam Lailatul Qadar. Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa di bulan Ramadhan.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Salah satu hikmah yang dapat dipetik dari dirahasiakannya tanggal pasti malam Lailatul Qadar yakni untuk mendorong umat muslim untuk terus beribadah mencari rahmat dan ridha Allah SWT tanpa terpaku pada satu hari.
Sebab jika tanggal pastinya diberi tahu, tidak menutup kemungkinan jika banyak orang-orang yang hanya akan beribadah maksimal pada tanggal itu saja.
Selain itu, hikmah lain juga dijelaskan oleh Ustaz Abdullah Zaen.
Berikut hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar :
1. Agar amal ibadah lebih banyak
Sebab dengan dirahasiakannya kapan waktu Lailatul Qadar, kita akan terus memperbanyak shalat, dzikir, doa dan membaca Al Quran di sepanjang malam-malam 10 hari terakhir Ramadhan, terutama malam yang ganjil.
2. Sebagai ujian dari Allah ta'ala
Untuk mengetahui siapa di antara para hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam mencari Lailatul Qadar dan siapa yang bermalas-malasan serta meremehkannya.

• Salat Sunnah Lailatul Qadar, Ini Tata Cara, Bacaan Niat, Doa Hingga Keutamaan, Lengkap!
• Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar di Ramadhan 1440 H/ 2019, Jangan Lupa Baca Doa Ini
• Ini Dia Amalan yang Dianjurkan di Malam Lailatul Qadar dan Ciri Orang yang Mendapatkan Kemuliaannya
Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Mendapatkan malam Lailatul Qadar memang tidak mudah, karena tidak semua orang mendapatkannya.
Dibutuhkan usaha yang tidak kenal lelah untuk selalu meningkatkan ibadah terutama di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana yang dipraktikan Rasulullah SAW.
Agar mendapatkan keutamaan lailatul qadar, maka hendaknya memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan.
Dikutip TribunStyle.com dari santrimuda.com dan sumber lainnya, berikut berbagai cara untuk mendapatkan Lailatul Qadar :
1. Bangun di Malam Hari
Rasulullah SAW bersabda,”Barang siapa yang melakukan shalat Isya’ berjamaah, seolah-olah ia berqiyam (bangun malam) di separuh malam. Dan barang siapa yang shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia melakukan di sepanjang malam tersebut.” (HR. Ahmad Muslim).