Ramadhan 2019
Memasuki 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan, Bolehkah Wanita Itikaf di Masjid? Ini Penjelasannya
Inilah penjelasan mengenai boleh tidaknya wanita Itikaf di masjid pada saat memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah penjelasan mengenai boleh tidaknya wanita Itikaf di masjid.
Memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, umat muslim berlomba-lomba meningkatkan amal ibadahnya.
Pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, terdapat sebuah keistimewaan di dalamnya, yaitu adanya satu malam istimewa di antara 10 hari terakhir yang jika umat muslim beribadah dengan sungguh-sungguh maka itu lebih baik dari beribadah selama 1000 bulan.
Malam yang istimewa itu dikenal dengan istilah malam Lailatul Qadar.
Setiap umat muslim berharap mendapatkan kemuliaan di malam Lailatul Qadar dengan memperbanyak amalan ibadahnya di 10 hari terakhir.
Salah satu amalan yang dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan yakni melaksanakan Itikaf di masjid.
Itikaf adalah ibadah dengan cara berdiam di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Itikaf serupa dengan ibadah shalat yang mengharuskan mereka berada dalam kondisi suci dari hadats kecil dan hadats besar.

Kemudian bolehkah wanita beritikaf di masjid?
Dikutip TribunStyle.com dari moeslimchoice, Itikaf dapat dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.
Perempuan memiliki hak untuk menjalankan ibadah Itikaf, hal ini berdasarkan pada hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim melalui Sayyidatina Aisyah RA sebagai berikut:
وَعَنْهَا: - أَنَّ اَلنَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: “Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW beritikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Aktivitas itu dilakukan hingga beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti itikaf pada waktu tersebut sepeninggal Rasulullah SAW,” (HR Bukhari dan Muslim).
Dikutip dari bersamadakwah.net, perempuan yang sudah menikah boleh melaksanakan Itikaf di masjid dengan izin suami.
Menurut mazhab Hanafi, Syafii dan Hambali, seorang istri tidak sah beritikaf tanpa izin dari suaminya.

• Syarat & Rukun Itikaf di Masjid serta Hal yang Diperbolehkan hingga Membatalkan saat Melaksanakannya
• Meraih Malam Lailatul Qadar dengan Itikaf, Ini Bacaan Niat, Waktu Pelaksanaan, Syarat & Keutamaannya
• 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan, Begini Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Lengkap dengan Doa
• Tanda-tanda Kedatangan Malam Lailatul Qadar di Ramadan 1440 H/ 2019
• Keutamaan & Keistimewaan Malam Lailatul Qadar serta Bacaan Dzikir Terbaik yang Diamalkan
Ibadah yang Dilakukan saat Itikaf
Terdapat beberapa hal yang dilakukan saat Itikaf.
Umat muslim yang Itikaf di masjid tentunya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beragam rangkaian ibadah.
TribunStyle.com telah merangkumnya, berikut rangkaian ibadah yang dilakukan saat Itikaf :
1. Shalat
Saat Itikaf dianjurkan untuk mendirikan shalat wajib secara berjamaah atau pun shalat sunnah, baik yang dilakukan secara berjamaah maupun sendirian.
Misalnya shalat tarawih, shalat malam (qiyamullail), shalat witir, shalat sunnah sebelum shalat shubuh, shalat Dhuha’, shalat sunnah rawatib (qabliyah dan ba’diyah) dan lainnya.
2. Membaca Al Quran
Membaca Al Quran (tilawah) sangat dianjurkan saat sedang beritikaf.
Terutama bila dibaca dengan tajwid yang benar serta dengan tartil.
3. Dzikir
Semua bentuk dzikir sangat dianjurkan untuk dibaca pada saat Itikaf.
Namun lebih diutamakan zikir yang lafaznya dari Al-Quran atau diriwayatkan dari sunnah Rasulullah SAW secara shahih.
Jenis lafadznya sangat banyak dan beragam, tetapi tidak ada ketentuan harus disusun secara baku dan seragam.
Juga tidak harus dibatasi jumlah hitungannya.
4. Berdoa
Berdoa meminta kepada Allah atas apa yang kita inginkan, baik yang terkait dengan kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat.
Aktifitas meminta kepada Allah bukanlah kesalahan, bahkan bagian dari pendekatan kita kepada Allah.
Allah SWT senang dengan hamba-Nya yang meminta kepada-Nya.
Meski tidak langsung dikabulkan, tetapi karena meminta itu adalah ibadah, maka tetaplah meminta.
Dan meminta kepada Allah (berdoa) sangat dianjurkan untuk dilakukan di dalam beriktikaf.
5. Belajar Memahami Isi Al-Quran
Meningkatkan pemahaman atas setiap ayat Al Quran yang dibaca juga tidak kalah pentingnya.
Sebab Al Quran adalah pedoman hidup kita yang secara khusus diturunkan dari langit.
Apalah artinya kita membaca Al Quran, kalau justru tidak paham makna ayat yang dibaca.
Tentunya belajar baca dan memahami ayat Al Quran membutuhkan guru yang ahli di bidangnya.
Tanpa guru, sulit bisa dicapai tujuan itu.
6. Belajar Al-Quran
Bila seseorang belum terlalu pandai membaca Al Quran, maka akan lebih utama bila kesempatan beritikaf itu juga digunakan untuk belajar membaca AlQuran, memperbaiki kualitas bacaan dengan sebaik-baiknya.
Itulah beberapa ibadah yang bisa dilakukan saat Itikaf.
Kendati demikian, bukan berarti seorang yang beritikaf tidak boleh melakukan apapun kecuali ibadah.
Orang yang melaksanakan Itikaf boleh makan di malam hari, dia juga boleh istirahat, tidur, berbicara, mandi, buang air, bahkan boleh hanya diam saja atau merenung.
(TribunStyle/Listusista)
Yuk Subscribe Channel YouTube TribunStyle :
Like Facebook TribunStyle :