Update Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Lubuklinggau, Polisi Menduga Pelakunya Bocah Berusia 15 Tahun
Update kasus pembunuhan siswi SMP di Lubuklinggau, polisi menduga pelakunya bocah berusia 15 tahun.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Update kasus pembunuhan siswi SMP di Lubuklinggau, polisi menduga pelakunya bocah berusia 15 tahun.
Penyelidikan terhadap kasus pembunuhan siswi SMP bernama Wiwik Wulandari (13) di Lubuklinggau, Sumatera Selatan menemui titik terang.
Polisi menduga pelakunya adalah bocah berusia 15 tahun berinisial MAF.
MAF sendiri juga merupakan sepupu dari korban.
Saat ini pelaku sudah diamankan oleh pihak berwajib.
Setelah itu, pelaku diserahkan ke Polres Lubuklinggau untuk pengembangan lebih lanjut.
Mengutip dari TribunSumsel, "Mengingat pelaku masih dibawah umur (anak-anak), Pelaku dilimpahkan ke Polres Lubuklinggau ke Sat Reskrim untuk penyidikan lebih lanjut," tulis akun Facebook Polse Barat Kota Lubuklinggau.
Kapolsek Lubuklinggau Barat IPTU Suryadi saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Kronologi Pembunuhan
Berdasarkan keterangan guru, Wiwik masih sempat sekolah pada Jumat (17/5/2019) pagi.
Insiden pembunuhan ini diprediksi terjadi pada waktu pulang sekolah.
Tak hanya guru, kakak korban, Teti Sutrisnawati yang selama ini tinggal dengannya mengaku selama bulan Ramadhan sang adik pulang siang.
Terakhir kali dirinya bertemu dengan sang adik adalah pagi ketika hendak berangkat kerja.
"Teti mengaku tadi pagi berpisah dengan adiknya Wiwik sekiat pukul 07.15 WIB, sama-sama mengandarai ojek," ungkapnya.
Kemudian Teti berangkat kerja di pabrik roti Pogo, sedangkan Wiwik berangkat ke sekolahnya.
"Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB Wiwik mengirim pesan via Facebook.
"Yuk? Kemudian baru saya balas pukul 12.00 WIB mengatakan ayuk hari ini pulang sore, kemudian setelah itu, chat tidak balas lagi," tambahnya.
Sementara itu, menurut penuturan sahabat Wiwik, Novi Harian (14), dirinya dan Wiwik berpisah saat mereka pulang sekolah.
• Jalan Berliku Buru Terduga Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria, Tak Ada CCTV di TKP, HP DP Tak Terlacak
Kala itu, Novi terlebih dahulu turun dari ojek karena rumah mereka agak berjauhan.
"Sekitar pukul 11.00 WIB kami pulang, saya lebih dahulu turun dari ojek kemudian baru Wiwik, rumah kami agak jauhan," kenang Novi.
Diceritakannya selama di sekolah keduanya sempat bercanda bermain seperti biasa.
Memang selama ini Wiwik orangnya agak tertutup kepada orang lain tapi tidak dengan sahabat karibnya.
"Memang pendiam di sekolah, kalau sudah kenal idak, sering cerita-cerita bermain biasa di sekolah dengan saya, karena kami sama-sama kelas 8 H," paparnya.
Sebelum pisah sewaktu pulang sekolah, keduanya sempat bercanda.
Bahkan Wiwik sempat mengirim pesan via Facebook kepada Novi.
"Dia chat Vi? Kemudian saya balas, namun tidak ada balasan lagi dari dia (Wiwik)" katanya.
Jasad Wiwik Wulandari sendiri ditemukan dalam keadaan tertelungkup dengan kondisi tiga luka tusuk di perutnya.
Ia ditemukan di parit di jalan menuju kebun oleh seorang warga, Jumat (17/5/2019) pukul 13.00 WIB.
Diduga korban dibunuh sekitar pukul 10.00 WIB mengingat darahnya masih segar, dan lukanya juga masih baru.
"Kalau melihat ditemukan kemungkinan siang pukul 10.00 WIB apalagi kondisinya lukanya masih baru pagi orang banyak lewat,"
"Namun orang bisa juga tidak melihatnya mengingat posisinya agak tersembunyi," terang Ali Hanafiah, seorang warga yang menemukannya.
Ketua RT 04, Kelurahan Lubuk Tanjung, Sulaiman mengatakan ketika mendapat informasi dari Ali Hanafiah warga yang menemukan mayat tersebut langsung mendatangi lokasi.
"Kita bersama pihak kepolisian langsung ke lokasi. Sebelum diangkat warga saya semuanya sudah melihat dan ternyata bukan warga saya," kata Sulaiman.
Ia menuturkan saat mereka melihat mayat tersebut masih dalam kondisi belum mengeras.
• UPDATE Terbaru Pembunuhan Vera Oktaria, DP Masih Buron, Polisi Kejar Terduga Pelaku sampai Jatim
Bahkan di parit tempat mayat ditemukan itu ia melihat masih ada bercak darah segar.
"Banyak darah diperutnya dari bekas lukas ditusuk diperutnya itu, saat diangkat oleh Polisi juga masih belum kaku dan belum mengeras," ujar Sulaiman.
Sulaiman mengatakan jika jalan tempat ditemukan mayat tersebut, bukan merupakan jalan yang sering dilalui oleh warga melainkan jalan menuju kebun yang dipakai warga sesekali.
"Dulu memang jalan ini tempat ke kebun, tapi sekarang jarang dipakai. Paling dipakai warga ketika pulang dari kebun saja. Karena jalan ini banyak tembusnya bisa tembus Jl Lingkar Selatan dan Perbakin," terangnya. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Yuk Like dan Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini: