Berita Terpopuler
Ada yang Aneh di Tempat Tidur Sugeng Pelaku Mutilasi Pasar Besar Malang, Warga Beberkan Cerita Seram
Sugeng Angga Santosa, pelaku mutilasi seorang wanita di Pasar Besar Malang, sudah lama dikenal tetangga memiliki kepribadian yang aneh.
Penulis: galuh palupi
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Sugeng Angga Santosa, pelaku mutilasi seorang wanita di Pasar Besar Malang, sudah lama dikenal tetangga memiliki kepribadian yang aneh.
Sugeng pernah berdomisili di Jodipan Wetan Gang Ill RT 04 RW 06 Kota Malang.
Selama tinggal di Jodipan, tetangga mengenal Sugeng sebagai sosok yang memiliki kelainan jiwa.
Narko (51), warga Jodipan yang dulu menjadi tetangganya mengungkap sejumlah kesaksian soal perilaku aneh Sugeng yang kerap ia lihat.
Dikutip daru Suryamalang.com, berikut rangkumannya:
• Pengakuan Warga Soal Pelaku Mutilasi Wanita di Malang, Diusir dari Kampung Gara-gara Ini
1. Kerap melakukan kekerasan
Menurut Narko, Sugeng ini punya banyak riwayat kekerasan.
Sugeng pernah memotong lidah kekasihnya dan memukul kepala ayahnya dengan palu.
Ia bahkan pernah diusir dari kampung karena selalu membuat resah dan geger warga.
"Sugeng ini dari dulu selalu bikin gempar warga.
• Pengakuan Pelaku Mutilasi Wanita di Malang, Potong Tubuh Sesuai Permintaan Korban Sebelum Meninggal
Bahkan, Sugeng juga pernah diusir dari sini (Jodipan) sekitar 7-8 tahun lalu," ujarnya.
Narko paham betul dengan Sugeng karena rumahnya berdempetan dengan Sugeng.

Narko mengatakan, bahwa Sugeng memang dari dulu memiliki kelainan.
Tak hanya Sugeng saja, namun beberapa keluarganya juga memiliki sifat aneh seperti Sugeng.
• Fakta Mayat Mutilasi di Malang, Polisi Tangkap Pelaku Hingga Pakai Gunting Taman Untuk Potong Tubuh
"Amit sewu, sepertinya gangguan ini sudah menggaris di keluarganya.
Buktinya keluarganya saja sudah tidak tahu menahu," ucapnya.
Pada tahun 2011, Narko pernah melaporkan Sugeng ke polisi karena hampir membakar rumahnya.
2. Hobi buat tulisan aneh
Selain Narko, Muhammad Luthfi (46), Ketua RW 06 Keluarahan Jodipan, juga mengatakan hal serupa.
• Korban Mutilasi di Malang Potongan Tubuhnya Ditemukan Terpencar, Ada Pesan Aneh Muncul di Kakinya
Menurutnya, dulu Sugeng tinggal bersama kedua orangtuanya.
Namun rumah itu akhirnya dibeli oleh keluarga Luthfi sehingga Sugeng meninggalkan Jodipan.
Sejak saat itu, Sugeng jarang sekali terlihat bersliweran di kampung.
Sugeng lebih banyak terlihat di pinggir jalan, tepatnya di daerah Jalan Gatot Subroto hingga sekitaran Pasar Besar.
Namun sekitar 5 bulan ini ia kembali terlihat di Jodipan.
• Korban Mutilasi di Malang Potongan Tubuhnya Ditemukan Terpencar, Ada Pesan Aneh Muncul di Kakinya
Sugeng tidur di samping rumah kosong yang terletak di Jalan Jodipan Wetan Gang Ill RT 02 RW 06.
Di rumah itu pula Sugeng hobi menulis berbagai tulisan aneh.
Termasuk menyebut nama tuhan dan nama beberapa keluarganya.
"Keluarga Sugeng ini banyak, namun kebanyakan ya amit sewu, memiliki kelainan juga.
Seperti yang dialami Sutoyo, kakak Sugeng yang sudah tidak mau tau lagi dengan tetangga kanan kiri," ucapnya.
• TERBARU Fakta-fakta Kasus Mutilasi di Malang, Mayat Dipotong Pakai Gunting Taman dan Pesan Aneh-aneh

Lutfhi mengaku, bahwa di setiap tulisan yang Sugeng tulis di tembok seperti ada kata-kata dendam.
"Entah itu dendam dengan warga, keluarganya, atau merasa seperti dikucilkan setelah diusir oleh warga," terangnya.
Di rumah yang kini ditinggali Sugeng itu juga terdapat beberapa tulisan yang dibuat oleh Sugeng.
Sedikitnya ada dua tulisan besar dan beberapa tulisan kecil yang di tulis di tembok putih itu.
• Identitas Korban Mutilasi Pasar Besar Malang Wanita, Tato di Telapak Kaki Kiri Tertulis Nama Pria
Sejumlah tulisan itu bertuliskan:
"Dendam sang arwah, Sugeng Angga Santoso"
"Melalui para utusan Allah SWT besok kalau aku mati, pembalasannya lebih kejam"

3. Ramah pada anak-anak
• Korban Mutilasi di Malang Potongan Tubuhnya Ditemukan Terpencar, Ada Pesan Aneh Muncul di Kakinya
Meski bersikap aneh, namun Sugeng dikenal ramah pada anak-anak.
Kata Lutfhi, Sugeng juga sering berinteraksi dengan anak-anak kecil.
Ia kerap menyapa anak-anak dengan ramah.
Bahkan karena sikapnya itu, tidak anak-anak di Jodipan yang merasa takut pada Sugeng.
Mereka justru senang padanya karena kerap diajak bercanda.
(TribunStyle.com/Galuh Palupi)