Nikita Mirzani Kerap Pamerkan Kekayaan, Begini Kata Ahli Soal Sifat Seseorang Suka Pamer Harta Benda
Nikita Mirzani kerap pamerkan kekayaan, begini kata ahli soal sifat seseorang suka pamer harta benda.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Namun, orang kaya biasanya merasa malu jika label harganya terlihat orang lain.
Apa yang Rachel katakan sesuai dengan hasil analisisnya setelah mewawancarai 50 orang tua di New York dengan pendapatan minimal 4 miliar rupiah per tahun.
Salah satu kesamaan yang ia temukan dari orang-orang kaya itu adalah mayoritas akan merobek label harga barang yang ia beli sehingga orang lain tak tahu berapa uang yang ia belanjakan.
Dalam esai yang dimuat di New York Times, Sherman menulis tentang seorang wanita yang setiap tahun menghasilkan 4 miliar rupiah dan mewarisi kekayaan keluarga beberapa juta dollar.
Wanita tersebut selalu membuang label harga baju yang baru dibelinya sehingga nanny-nya tidak sampai melihatnya.
• Usai Pamer Saldo Rekening 5 Miliar, Nikita Mirzani Perlihatkan Isi Brankas yang Berisi Segepok Uang
"Seorang desainer interior yang saya kenal juga bercerita, salah satu kliennya selalu menyembunyikan harga barang-barang yang ia beli."
"Semua barang furnitur yang datang ke rumahnya juga harus dihilangkan agar staf rumah tidak melihatnya," katanya.
Kebiasan itu menunjukkan pola yang lebih besar, orang kaya itu menganggap dirinya normal, dan merasa canggung dengan hasil belanjanya karena tidak mau dianggap kaya.
Dalam hal kekayaan atau harta orang-orang kaya itu juga tidak pernah menunjukkan bahwa ia "kaya" atau "kelas atas".
Menurut Sherman, mayoritas lebih suka istilah "nyaman" atau "beruntung".
• Walau Sudah Diberi Peringatan, Keluarga Dipo Latief Disebut Sempat Menjenguk Nikita Mirzani
Sebagian orang kaya juga mengelompokkan dirinya ke dalam "kelas menengah" atau "di tengah", karena mereka membandingkan dirinya dengan orang yang lebih kaya lagi.
"Orang-orang yang saya wawancara itu tidak pernah membual tentang harga yang mahal."
"Mereka justru bersemangat bercerita ketika berhasil menawar harga barang, memberi pakaian di tempat biasa, atau naik mobil tua," katanya.
Apa yang Sherman temukan itu sejalan dengan yang dituliskan Thomas C. Corley dalam bukunya "Rich Habits".
Ia melakukan wawancara selama 5 tahun dengan para milyuner untuk mengetahui kebiasaan yang membuat mereka menjadi kaya.