Berita Viral
Viral, Gadis Cilik Ini Tidak Punya Telapak Tangan, tapi Juarai Olimpiade Menulis Nasional di Amerika
VIRAL - Simak cerita gadis cilik yang tidak memiliki telapak tangan, bisa juarai olimpiade menulis nasional di Amerika Serikat.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Delta Lidina Putri
VIRAL - Simak cerita gadis cilik yang tidak memiliki telapak tangan, bisa juarai olimpiade menulis nasional di Amerika Serikat.
TRIBUNSTYLE.COM - Simak cerita gadis cilik yang tidak memiliki telapak tangan, namun bisa juarai olimpiade menulis nasional di Amerika Serikat.
Tidak memiliki tangan mungkin tugas yang sangat sulit bagi sebagian orang untuk belajar maupun menulis.
Pun terkadang orang yang bisa menulis dan memiliki tangan terkadang masih jarang menulis dan bahkan tulisannya terlihat jelek.
Tetapi hal ini tidak terjadi bagi Sara Hinesley, menulis bukanlah sebuah masalah besar walaupun dia tidak memiliki telapak tangan.
Siswi kelas tiga dari Tiongkok ini berpindah ke Amerika Serikat pada tahun 2015 diadopsi oleh keluarga barunya di Amerika Serikat.
• Sempat Viral, Pengantar Galon yang Lolos ke DPRD Ternyata Punya Pekerjaan Lain, Ini Profesinya
• 9 Tahun Berlalu, Hotman Paris Ceritakan Perasaan Suami Cut Tari Usai Video Ariel NOAH Viral
• KLARIFIKASI Video Viral Siswa SD Tendang Kepsek hingga Patah Tangan Ternyata Hoax, Ini Faktanya

Mengutip dari Asiaone, Jumat (26/4/2019), Sara yang berusia 10 tahun dikethaui hanya bisa berbicara dan menulis bahasa Mandarin.
Tetapi sejak ia belajar berbahasa Inggris dengan bantuan saudara perempuannya yang berusia 10 tahun, Veronica, ia kini mampu mengikuti sebuah kompetisi menulis level nasional.
Kemampuannya menulis tulisan latin yang indah memenangkan hati para juri di Kontes Tulisan Tangan Nasional Zaner-Bloser.
Bahkan dengan kekurangannya Sara berhasil meraih penghargaan Nicholas Maxim 2019.
Penghargaan ini diberikan setiap tahun kepada para peserta penyandang kekurangan fisik, perkembangan tubuh, maupun intelektual.
Sara Hinesley menulis dengan memegang pensilnya di antara ujung-ujung lengannya.
Bahkan Sara berkomentar dalam sebuah wawancara bahwa menulis kursif itu "cukup mudah".
Bahkan, Sara membandingkan menulis alphabet kursif ini ibarat sebuah kesenian.
"Saya suka cara alphabet itu terbentuk."