Update Terbaru Teror Bom di Sri Lanka, Peledakan Bom Dilakukan Oleh Satu Keluarga
Kasus teror bom di Sri Lanka mulai terungkap, pelaku ledakan bom diduga terdiri dari satu keluarga.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Desi Kris
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus teror bom yang menimpa Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019) lalu mulai menemukan titik terang.
Sebelumnya dikabarkan oleh Aljazeera.com korban tewan dari teror bom ini mencapai lebih dari 300 orang.
Di antara korban tewas tersebut terdapat puluhan warga negara asing.
Pemerintah Sri Lanka pun telah menetapkan tanggal 23 April 2019 lalu sebagai Hari Berkabung Nasional.
Sri Lanka juga telah mengerahkan pihak militer untuk melakukan penagkapan dan menahan pihak-pihak yang dicurigai terlibat dalam peledakkan bom ini.
• Tiga Hari Sejak Teror Bom Sri Lanka, Fakta Baru Terungkap, Berkaitan Penembakan di Selandia Baru
• 5 Fakta Terbaru Teror Bom Sri Lanka, 23 April Ditetapkan Sebagai Hari Berkabung Nasional Sri Lanka
Dilansir dari Kompas.com, dua putra dari seorang pedagang rempah kaya disebut sebagai pelaku peledakkan bom bunuh diri tersebut.
Dalam insiden bom ini, diketahui istri dan dua anak pelaku juga tewas setelah meledakkan bom.
Satuan Tugas Khusus yang melakukan penyelidikan menemukan bahwa istri salah satu pelaku meledakkan bom yang menewaskan dirinya dan dua anaknya.
• VIDEO Detik-detik Pelaku Bom Menerobos Jamaah dan Ledakkan Diri di Dalam Tempat Ibadah di Sri Lanka
• Tewaskan Lebih dari 200 Jiwa, Teror Bom di Sri Lanka Ternyata Sudah Bocor, Begini Bunyinya
Kasus teror bom ini dioperasikan oleh satu keluarga, seperti yang diungkap sumber polisi yang dikutip Kompas.com dari AFP.
Beberapa anggota keluarga dari pelaku peledakkan bom sudah ditahan oleh pihak berwenang, namum keberadaan orang tua dari pelaku ini belum diketahui.
Tim penyidik kini juga sedang fokus untuk menemukan kemungkinan pengaruh asing dalam tindakan teror ini.
Pemerintah Sri Lanka juga telah mengerahkan ribuan pasukan tambahan untuk membantu polisi memburu tersangka teror bom ini.
Polisi kembali menangkap belasan tersangka yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis National Thowheeth Jama'ath yang diduga melakukan ledakan bom tersebut. (TribunStyle/Vega Dhini Lestari)
Terungkap! Salah Satu Pelaku Bom Sri Lanka Bernama Insan Setiawan, Ini Dia Sosoknya
TRIBUNSTYLE.COM - Terungkaplah nama Insan Setiawan, salah satu pelaku serangan bom di Sri Lanka yang menewaskan ratusan orang pada perayaan Paskah di negeri itu belum lama ini.
Siapakah Insan Setiawan? Mengapa nekat melakukan aksi bom bunuh diri di Sri Lanka?
Salah satu pelaku bom bunuh diri yang meledakkan diri di gereja dan hotel di Sri Lanka pada hari Minggu Paskah telah teridentifikasi.
Pada saat itu, petugas polisi Wellampitaya memberikan bukti yang telah mereka kumpulkan sejauh ini.
Mengutio GridHot.ID dari ntd.com pada Selasa (23/4/2019), pelaku pengeboman itu bernama Insan Setiawan sebagaimana yang dilaporkan oleh New First.
Outlet Sri Lanka kemudian menamainya dalam artikel sebagai Insan Seelawan.
Polisi menambahkan, bahwa istri dan seorang saudara laki-laki Insan Setiawan ditemukan tewas dalam ledakan yang terjadi.
Istrinya telah meledakkan bom sesaat setelah pasukan keamanan menyerbu rumahnya.
Kendati demikian, kedua anaknya yang pada saat itu berada di rumah masih bisa selamat dari ledakan bom yang dilakukan oleh ibunya tersebut.
Polisi kemudian menangkap seseorang yang diyakini sebagai ayah Insan Setiawan, anak di bawah umur, sejumlah perempuan, serta seorang tersangka yang memfilmkan penyelidikan polisi ke kediaman Insan Setiawan.
Secara keseluruhan, 24 orang telah ditangkap di seluruh negeri.
Sementara itu, jumlah korban jiwa dalam serangkaian serangan bom mencapai 290 orang dan lebih dari 500 orang lainnya mengalami luka-luka.
Menurut Telegraph, Ihsan Setiawan adalah salah satu dari dua pelaku pengeboman yang memicu ledakan di hotel.
Pasukan keamanan menggerebek sebuah pabrik tembaga yang dimilikinya dan menangkap sembilan tersangka di sana.
Pihak berwenang mengatakan mereka percaya kelompok National Thowheed Jamath (NTJ) berada di balik serangan itu.
Namun, Rajitha Senaratne selaku juru bicara kabinet mengatakan bahwa itu adalah "organisasi kecil" yang tidak dapat melakukan serangan tanpa "jaringan internasional". (*)
Like Fanpage Facebook TribunStyle.com :
