Teror Bom Sri Lanka
BREAKING NEWS Teror Bom Sri Lanka Tewaskan 207 Jiwa, Padahal Info Pemboman Sudah Bocor, Ini Bunyinya
BREAKING NEWS Teror Bom Sri Lanka Telan Korban Tewas 207 Orang, Padahal Rencana Pemboman Sudah Bocor
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Teror bom yang menodai perayaan Paskah di Sri Lanka hingga menewaskan 207 orang pada Minggu 21 April 2019, amat disesalkan karena tak bisa dicegah pemerintah.
Padahal intelijen sudah membocorkan informasi rencana pemboman 10 hari sebelum tragedi. Namun PM Sri Lanka kurang serius menanggapi warning intelijen tersebut .
Akibat teror bom, media sosial untuk sementara dilarang diakses demi mencegah akses ancaman terorisme berikutnya di negeri itu.
Pantauan TribunStyle.com, ranah Twitter pada Senin 22 April 2019 diramaikan tagar #PrayForSrilanka , isyarat dunia ikut mengutuk perbuatan biadab tersebut.
3 gereja jadi sasaran bom beruntun di Sri Lanka.
Seperti diketahui, dunia kembali dirundung duka setelah pada Minggu (21/4/2019) saat perayaan Paskah, serangan bom terjadi di Sri Lanka.
The Guardian melaporkan, saat ini korban telah mencapai 207 orang dan 450 lainnya luka-luka.
Terdapat 8 ledakan bom yang menargetkan tiga gereja dan sejumlah hotel di negara berjuluk Mutiara Samudera Hindia itu.
Tiga gereja yang menjadi serangan bom ini berada di Kochchikade, Negombo dan Batticaloa.

Hotel yang diserang adalah Shangri-La, Kingsbury, Cinnamon Grand dan hotel keempat yang semuanya berlokasi di Kolombo.
Namun 10 hari sebelum serangan bom tersebut., Perdana Meneteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe rupanya telah diperingatkan akan adanya serangan di negaranya.
Melansir Kompas.com, pihak kepolisian Sri Lanka sebenarnya sudah mendapat peringatan dari "dinas intelijen asing" mengenai adanya rencana pengeboman itu.
Harin Fernando, Menteri Telekomunikasi Sri Lanka melalui akun twitternya mengunggah sebuah kertas berisi laporan intelejen tersebut bertanggal 11 April 2019, 10 hari sebelum kejadian.
Namun seperti diwartakan Daily Mirror dan The Telegraph, PM Wickremesinghe mengaku dia tidak mendapat informasi terbaru mengenai hal itu.
TribunStyle.com mengutip Suar.id, Wickremesinghe menegaskan penyelidikan perlu dilaksanakan untuk mengetahui mengapa laporan intelijen tidak ditindaklanjuti oleh otoritas berwenang.
Hal serupa juga disampaikan oleh Harin Fernando.