Artis FTV Agung Saga Ditangkap Karena Kasus Narkoba, Polisi Imbau Jangan Main Kejar Tayang

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus narkoba yang menjerat artis FTV Agung Saga kini telah ditangani oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Agung Saga ditangkap di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan bersama seorang rekannya yang bernama Harry Nugraha.

Dilansir dari Kompas.com, polisi telah mengawasi Agung Saga dan Harry Nugraha sejak berada di Bogor.

Keduanya terlihat mengambil bungkusan berisi narkoba yang ditempelkan di tiang listrik di depan sebuah toko furniture di Bogor.

• Artis FTV Agung Saga Ditangkap Karena Narkoba, Ini 5 Fakta Terbarunya, Kronologi Hingga Barang Bukti

• Kerap Bintangi Sejumlah FTV, Agung Saga Ditangkap di Depan Minimarket Membawa Sabu!

Agung dan Harry lalu ditangkap saat sedang duduk-duduk di depan minimarket Circle K di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Barang bukti berupa 1,49 gram sabu-sabu ditemukan berada di dalam tas Agung dan Harry.

Keduanya kini dijerat dengan Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Kepemilikan Narkoba.

Kepada tim penyidik, Agung mengungkapkan alasannya memakai narkoba sejak tahun 2015 lalu.

Alasan Agung memakai narkoba adalah untuk menambah staminanya karena sibuk bekerja sebagai artis dan DJ (disc jockey).

Alasan yang diungkapkan Agung tersebut tidak dapat dibenarkan.

Menurut pihak kepolisian, stamina dan daya tahan tubuh yang baik tidak bisa diperoleh dengan narkoba, melainkan dengan cara lain seperti berolahraga.

• Pemain FTV Agung Saga Ditangkap Karena Narkoba, Ini Barang Bukti yang Diamankan Polisi

• Ditangkap Atas Kasus Narkoba, Agung Saga Sempat Meminta Maaf di Unggahan Terakhirnya

"Narkotika sabu ini enggak bisa untuk daya tahan tubuh. Kan masih banyak orang suka olahraga, minum vitamin, buah-buahan, banyak kalau kita lihat untuk menaikkan daya tahan tubuh. Tidak diperbolehkan untuk menggunakan narkotika," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan Kompas.com.

Pihak kepolisian mengimbau para pelaku dunia hiburan agar dapat mengatur waktunya dengan baik.

Para pembuat sinteron dan film diharapkan agar tidak membebani para artisnya agar syuting dengan waktu yang berlebihan untuk kejar tayang.

"Kita harap kepada semua masyarakat berkaitan dengan pembuatan film untuk tolong dischedule pemeran-pemeran itu akhirnya kejar tayang atau siang-malam syuting, tetapi bagaimana biar tidak seperti ini," lanjut Kombes Argo Yuwono seperti yang dikutip dari Kompas.com.