Tak Cuma Asmara, Uang Rp500 Ribu Juga Jadi Pemicu Pengeroyokan Audrey oleh 12 Siswi SMA Pontianak
Selain masalah asmara, uang Rp 500 ribu juga menjadi pemicu pengeroyokan Audrey oleh 12 siswi SMA di Pontianak.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Alhamdulillah lebam-lebamnya berkurang. Tapi masih sesak napas kalau dia mikir orang-orang itu karena dia ada asma," terang Lilik.

Ibu Audrey pun mengaku tak ingin berdamai dengan pelaku penganiayaan putrinya.
"Saya tidak mau damai, saya mau lanjutkan agar pelaku dapat efek jeranya," ungkapnya.

Lilik mengaku mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar.
Menurutnya, KPPAD Kalbar tidak pernah menyarankan agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
"Harapan saya supaya kepolisian bersikap adil.
Saya ingin kasus ini dikawal sampai selesai.
Bagaimana nanti hukuman untuk anak-anak ini, yang penting mereka jera," pungkasnya.
Sebelumnya dikabarkan, Audrey menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah siswi SMA, trauma parah dirasakan oleh bocah SMP ini.
Mirisnya, dalam pengeroyokan ini, bagian organ vital Audrey dicolok secara sadis oleh salah seorang pelaku untuk membuatnya menjadi tidak perawan.
Akibatnya, bagian organ vital Audrey membengkak.
• Reaksi Audrey, Korban Pengeroyokan 12 Siswi SMA Dijenguk Ifan Seventeen, Sempat Menangis
Kondisi terkini Audrey masih dalam trauma berat.
Kendati demikian, Audrey perlahan mulai bangkit dan memohonkan doa untuk kesembuhannya.
Audrey kini menjalani perawatan intensif.
Seiring dengan insiden pengeroyokan Audrey ini, tagar #JusticeForAudrey menjadi trending topik dunia di Twitter.
Banyak yang meminta adanya tindakan hukum yang tegas bagi pelaku.
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)