5 Fakta Terbaru Siswa SMK yang Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Gunung Arjuno, Hilang Saat Ramai
Penemuan korban hilang di Gunung Arjuno menggemparkan publik karena tinggal tulang belulang. Saat dinyatakan hilang kondisi gunung ramai pendaki.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Salah satu siswa dari SMKN 5 Surabaya dinyatakan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Arjuno, Jawa Timur.
Faiqus Syamsi dinyatakan hilang sejak Selasa (18/12/2018) lalu saat melakukan pendakian di Gunung Arjuno bersama 6 orang temannya.
Kini Faiqus Syamsi telah ditemukan namun dengan kondisi yang tinggal tulang belulang.
Ini kronologi hilangnya Faiqus Syamsi hingga ditemukan.
• Kronologi Ditemukannya Tulang Siswa SMKN 5 Surabaya di Gunung Arjuno, Hilang Sejak Akhir Tahun 2018
• UPDATE Lengkap Penemuan Tulang Siswa SMKN 5 Surabaya di Gunung Arjuno, Keluarga Syok & Menyesal!

1. Mendaki Gunung Arjuno Bersama 6 Temannya
Faiqus Syamsi melakukan pendakian di gunung Arjuno bersama 6 orang temannya yang bersekolah di SMKN 5 Surabaya.
Mereka melakukan pendakian dari pintu masuk Pos Tretes, Kabupaten Pasuruan pada Minggu (16/12/2018).
Korban bersama ke-enam temannya ini melakukan pendakian untuk mengisi waktu libur sekolah.
2. Korban Terpisah dengan Temannya
Korban bersama 5 temannya ini naik ke puncak Gunung Arjuno dengan dibagi dua kelompok.
Sedangkan satu orang lainnya tidak ikut ke puncak dan menunggu di bawah untuk menjaga tenda.
Korban bersama dua orang temannya menuju puncak Gunung Arjuno dengan melewati jalur terobosan.
Ketiga temannya yang lain menuju puncak dengan melewati jalur yang biasa dilewati pendaki lain.
Korban lalu mendahului dua temannya ini dan menyusl tiga temannya yang melewati jalur biasa.
Korban menuju puncak gunung dengan tiga temannya ini, lalu korban kembali ke bawah untuk menjemput dua temannya yang melewati jalur terobosan.
Namun hingga dua orang yang lewat jalur terobosan sampai ke puncak dan bertemu dengan 3 orang temannya itu, mereka tidak berjumpa dengan korban.
Mereka lalu melakukan pencarian namun tidak menemukan korban dan turun untuk melaporkan kejadian ini kepada petugas.
3. Saat Korban Mendaki, Kondisi Di Gunung Arjuno Sedang Ramai
Dilansir dari Tribun Jakarta, anggota relawan pendakian yang ikut membantu mencari korban menyampaikan kondisi Gunung Arjuno saat pendakian.
Menurut paman korban yang juga menjadi salah satu relawan, Nanang, saat korban mendaki bersama teman-temannya Gunung Arjuno dalam kondisi raami pendaki alias sedang musim pendakian.
"Waktu itu dari data perizinan ada sekitar 439 pendaki artinya kondisi di sana musim pendakian, ramai memang," jelas Nanang seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
4. Korban Mendaki Tanpa Penunjuk Jalan
Nanang juga menuturkan jika korban dan teman-temannya ini pertama kalinya mendaki ke Gunung Arjuno.
Korban dan teman-temannya ini mendaki ke Gunung Arjuno tanpa dipandu penunjuk jalan yang berpengalaman.
• Keluarga Syok Lihat Pakaian Siswa SMKN 5 Surabaya yang Ditemukan Tinggal Tulang di Gunung Arjuno
• Pesan Terakhir Siswa SMKN 5 Surabaya Sebelum Hilang & Ditemukan Hanya Tulang di Gunung Arjuno

5. Korban Ditemukan Tinggal Tulang Belulang
Setelah tiga bulan melakukan pencarian, akhirnya korban ditemukan oleh seorang pendaki.
Jasad korban ditemukan di sekitar Lembah Kidang dengan beberapa helai kain yang masih melekat identik dengan pakaian korban saat dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan menemukan tulang belulang korban di sekitar lembah Kijang, lokasi dimana korban pertama kali hilang kontak dengan teman-temannya.
Tim SAR hanya berhasil menemukam tulang kaki dan tulang kanan milik korban. (TribunStyle/Vega Dhini Lestari)
Kembali Keluarkan Lava Pijar, Ini Perkembangan Erupsi Gunung Agung di Bali
Kembali keluarkan lava pijar, ini perkembangan Gunung Agung di Bali.
Mengutip dari Kompas pada Kamis (4/4/2019) Gunung AgungKarangasem, Bali, kembali meletus pada Kamis (4/4/2019).
Letusan ini terjadi sekitar pukul 01.31 WITA, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Karangasem, I Dewa Mertayasa mengatakan, tinggi kolom abu akibat letusan teramai mencapai 2.000 meter.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," kata Mertayasa.
Erupsi Gunung Agung ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 3 menit 37 detik.

Bahkan gemuruh akibat erupsi terdengar hingga sampai ke pos pantau yang jaraknya 12 kilometer dari puncak.
"Gemuruh erupsi terdengar sampai Pos Rendang," kata Mertayasa.
Selain mengeluarkan abu vulkanik, letusan ini juga melontarkan batu atau lava pijar ke segala penjuru dari kawah puncak.
Sebelumnya, pada 17 Maret 2019 Gunung Agung juga diketahui meletus dua kali.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 08.03 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur.
• BREAKING NEWS! Gunung Agung Erupsi, Suara Gemuruh Terdengar hingga Pos Pengamatan
• 5 Fakta Gunung Agung Meletus Lagi, Status Siaga, Dampak Letusan, hingga Kemungkinan Letusan Susulan
• Erupsi Gunung Agung Minggu 30 Desember 2018, Status hingga Dampak, Update Informasi di Link Ini
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi kurang lebih 39 detik.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 10.30 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi kurang 1 menit 16 detik.(Tribunstyle.com/Candra Isriadhi)
Yuk Like Facebook dan Subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: