Sering Ucapkan 'Jangan' Kepada Anak? Ini Dampak Buruknya Di Masa Depan!
Orang tua sering melarang anaknya untuk tidak melakukan hal negatif dengan kata-kata yang keliru. Yuk pelajari alternatif kalimat larangan yang baik
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Sebagai orang tua hal yang wajar jika ingin mendidik anak dengan sebaik-baiknya.
Para orang tua sering
menerapkan metode-metode tertentu untuk mengarahkan dan mengawasi anaknya agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Berbagai aturan dan larangan diberikan oleh orang tua kepada anaknya dengan harapan agar mereka tetap aman dan berada di jalur yang benar.
Pasti larangan-larangan seperti ini sering Anda lontarkan kepada buah hati, bukan?

"Jangan melawan ibu!"
"Jangan berantakin mainan!"
"Jangan loncat-loncat di sofa!"
"Jangan lari-larian di dalam rumah!"
"Jangan ngambek!"
"Jangan mainin HP mama!"
"Jangan puku teman!"
• 8 Tips Mengasuh Anak Jadi Lebih Mudah, Nomor 3 Bikin Anak Paham Matematika
• Bener Nggak Guys? Ini 10 Perbedaan Ibu dan Ayah Ketika Mengasuh Anaknya
Itulah sederet contoh kalimat larangan yang sering Anda utarakan kepada buah hati.
Kata "jangan" ini akan terlontar begitu saja saat melihat anak kita sedang atau akan melakukan sesuatu yang menurut kita tidak baik.
Tidak jarang kita akan meninggikan nada suara saat mengutarakan larangan tersebut.
Tahukah anda? Bahwa melarang anak-anak dengan kata-kata seperti itu akan berdampak buruk bagi mentalnya?
Anak yang terlalu sering "diomeli" dengan kata-kata "jangan" ini akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang kurang.
Anak akan merespon larangan tersebut dengan perasaan takut dan khawatir.
Jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, maka anak bisa benar-benar kehilangan rasa percaya diri, menjadi mudah takut dan tidak punya inisiatif.
Anak akan tumbuh dengan diliputi rasa khawatir dan selalu bergantung kepada orang tua saat akan memutuskan sesuatu.

Dokter spesialis anak menghimbau kepada para orang tua agar mengganti kata-kata "jangan" dengan kalimat lain.
Mengutip dari wartakota.tribunnews.com, “Ketika bermain, jangan menjadi orangtua yang overprotective, yang apa-apa dilarang. Anak akan tumbuh menjadi tidak percaya diri, takut, dan tidak punya inisiatif. Kata-kata negatif seperti jangan, sebaiknya dihindari. Lebih baik alihkan perhatiannya,” saran dr Alinda Rubiati SpA(K) saat menjadi pembicara di Talkshow Tumbuh Kembang Optimal Untuk Generasi Berkualitas’ dari RSIA Kemang Medical Care, di Ballroom Hotel JS Luwansa, Minggu (10/3/2019).
Menurut dr Alinda, jika anak dilarang untuk melakukan sesuatu dengan kata "jangan" ini, justru akan melakukan hal sebaliknya.
Maka orang tua harus mencari alternatif kalimat lain saat akan memberikan larangan kepada anaknya.
• Perempuan ini Punya Cara Jitu Mengasuh Anak Kecil Tanpa Rasa Lelah, Patut Dicoba!
• Viral di Facebook - Salut! Aktivitas Para Bapak Mengasuh Anak di Pagi Hari, Suami Taat Istri
TribunStyle.com merangkum kalimat-kalimat yang bisa Anda gunakan untuk menggantikan kalimat "jangan" yang sering Anda lontarkan.

"Jangan melawan mama!" bisa diganti dengan "Coba dengarkan perkataan mama"
"Jangan berantakin mainan!" bisa diganti dengan "Usai main, kembalikan mainan ke tempatnya semula, ya"
"Jangan loncat-loncat di sofa!" bisa diganti dengan "Sofa untuk duduk, sayang, locncat-loncatnya di luar saja ya"
"Jangan lari-larian di dalam rumah!" bisa diganti dengan "Kalo ingin berlari, kita main di luar saja ya"
"Jangan ngambek!" bisa diganti dengan "Coba katakan yang jelas, apa yang kamu mau?"
"Jangan mainin HP mama!" bisa diganti dengan "Mama pinjam Hpnya ya, Adek main ini aja"
"Jangan puku teman!" bisa diganti dengan "Temannya disayang ya"
Yuk jadilah orang tua yang baik dengan tidak memberikan trauma kepada anak lewat perkataan kita. (TribunStyle/Vega Dhini Lestari)
Like Fanpage TribunStyle.com :
Subscribe Channel Youtube TribunStyle.com :