Gmail Sempat Mengalami Down Server Hingga Berangsur Pulih, Berikut Hal yang Menjadi Penyebabnya
Gmail sempat mengalami down server hingga berangsur pulih, berikut hal yang menjadi penyebabnya.
Penulis: Candra isriadhi
Editor: Amirul Muttaqin
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Gmail sempat mengalami down server hingga berangsur pulih, berikut hal yang menjadi penyebabnya.
Layanan email dari raksasa Google yakni Gmail, mengalami down server pada Rabu (13/3/2019).
Merangkum dari berbagai sumber pada hari yang sama, Gmail mengalami down server.
Bahkan dari pihak Google sendiri mengkonfirmasi dua layanan besutannya, Gmail dan Drive sempat bermasalah.
Kondisi ini berimbas pada pengguna sejumlah negara dari seluruh dunia yang menggunakan layanan email gratis dari Google tersebut.
Google memastikan masalah tersebut sudah bisa diatasi, raksasa internet teresebut juga meminta maaf pada para pengguna karena masalah ini.
Perusahaan yang dipimpin oleh Sundar Pichai tersebut juga menyebut pihaknya akan terus melakukan peningkatan agar sistem lebih baik.
Namun sangat disayangkan, Google tidak mengungkapkan alasannya spesifik apa penyebab utama sehingga membuat sistemnya bermasalah.
Diyakini gangguan yang dialami oleh Google pada layanan Gmail dan Drive-nya disebabkan oleh kegagalan sistem pada beberapa lokasi server.
Diketahui, masalah yang dialami pengguna Gmail adalah kesulitan melampirkan atau mengakses file.
Selain itu, pengguna juga tidak dapat mengakses dan menyimpan email draft, termasuk mengirim email.
• Fitur Baru Gmail di iOS Bisa Cegah Salah Kirim E-mail
• Sering Pakai Gmail? Ini 5 Fitur yang Hanya Ada di PC, Nomor 4 Pasti Sering Kamu Coba
• Tips Aplikasi Gmail - Ngaku Sering Gunakan Email Lewat Ponsel Tapi Nggak Tahu Cara Ini?
Sementara untuk Drive, masalah yang ditemukan pengguna adalah kesulitan saat menggunggah atau mengunduh file.
Karenannya, pengguna Gmail harap bersabar hingga Google memberikan keterangan lebih lanjut.
Dari pantauan tribunstyle dari berbagai sumber, Gmail dan Google Drive sempat tumbang dan tidak bisa diakses oleh pengguna di beberapa negara.
Dalam kasus tersebut, Indonesia menjadi negara yang terkenan dampak dua layanan yang bermasalah tersebut.
