Jika Trending Twitter #UninstallBukalapak Terus Berlarut Maka Ini yang Akan Terjadi, Mengkhawatirkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir jika tagar #UninstallBukalapak terus berlarut menjadi Trending Twitter akan memberi dampak buruk.
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir jika tagar #UninstallBukalapak terus berlarut akan memberi dampak buruk.
Jokowi tidak setuju gerakan mencopot aplikasi Bukalapak terus dilakukan oleh pendukunya.
Tak heran jika Jokowi sengaja mengundang CEO Bukalapak Achmad Zaky ke Istana.
Jokowi menunjukkan bahwa dirinya tidak marah dengan tweet Achmad Zaky soal dana riset di Indonesia.
Presiden khawatir jika gerakan itu terus berlangsung akan menganggu bisnis e-commerce di Indonesia.
• Curhatan Istri CEO Bukalapak Usai Cuitan Achmad Zaky Jadi Sorotan, Bahas Soal Akhlak Mulia
"Bahkan Beliau (Presiden) khawatir kalau ini terus berlanjut, uninstall terhadap Bukalapak ini akan mengganggu bisnis e-commerce di Indonesia," kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, yang ikut mendampingi presiden bertemu Achmad Zaky.

Teten menambahkan bahwa Bukalapak menjadi satu dari empat unicorn Indonesia kebanggan bangsa.
"Jadi jangan sampai ini kemudian menjadi rusak karena ini kebanggaan kita. Ini 4 unicorn Indonesia yang kuat di Asia Tenggara," kata Teten.
Mantan Walikota Solo itu juga menilai tweet Achamd Zaky hanya sebuah kekhilafan semata.
"Beliau pahamlah, Zaky masih anak muda, mungkin ada khilaf, kesalahan. Jadi sama sekali waktu kita sampaikan ada peristiwa ini, beliau juga tidak marah," papar Teten.

Sebelumnya tweet Achmad Zaky menjadi perbincangan hangat netizen di dunia maya.
Achmad Zaky menyebut Industri 4.0 hanya omong kosong jika bujet R&D Indonesia masih jauh dibandingkan negara lain.
Dalam data yang ditunjukkan Achmad Zaky, nuket R&D Indonesia masih kalah jauh dengan Singapura dan Malaysia.
Kata 'presiden baru' pada tweet Achmad Zaky justru menjadi polemik bagi pendukung Jokow.
Achmad Zaky sudah melayangkan permintaan maaf kepada pendukung Jokowi dan menerangkan tweet-nya tak ada sangkut pautnya soal pemilihan presiden.