Lewat 40 Hari, Anak Herman Seventeen Dimandikan di atas Makam sang Ayah, Ada Kisah Haru di baliknya
Lewat 40 hari, anak Herman Seventeen dimandikan di atas makam sang ayah, ada kisah haru di baliknya.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Sudah lebih dari 40 hari dunia hiburan kehilangan personil Band Seventeen.
Selain para penggemar, pastinya keluarga yang ditinggalkan juga sangat kehilangan.
Seperti istri Herman Seventeen yang bernama Juliana Moechtar atau yang sering disapa Ully pun tampaknya masih sering merasa rindu dengan mendiang suaminya.
Tidak hanya Ully, kedua anaknya yang bernama Hisyam Quraisy Herman (Isyam) dan Hafuza Dhamiri Herman (Uja) juga sering menampakkan kerinduannya dengan ayah mereka.
Terlebih lagi, anak Ully yang bernama Uja sangat dekat dengan Herman sehingga ia masih sering menanyakan keberadaan ayahnya.
Hingga saat memperingati 40 hari kepergian Herman, Uja harus mandi di atas tanah makam ayahnya.
• Ifan Seventeen Beranikan Diri Kembali ke Tanjung Lesung, Sampai Sana Bersyukur Ketemu Orang Spesial
Dalam acara Silet, tampak Uja yang mengenakan baju biru melangkah ke atas tanah makam Herman Seventeen.
Tidak lama, ada seorang laki-laki menumpahkan air yang ada dalam baskom ke atas kepada Uja.

Uja yang saat itu berdiri di atas tanah makam ayahnya hanya mendunduk pasrah diguyur air.
Ully dan anggota keluarga lain pun turut menyaksikan prosesi itu.
Ternyata bukan tanpa alasan Uja dimandikan di atas tanah makam Herman.
• Rindu Berat dengan Ayahnya, Anak Sulung Herman Seventeen Jalani Ritual Mandi di Atas Pusara
Menurut Ully dan keluarganya, proses memandikan Uja saat itu untuk membuatnya lebih tenang.
Ully bercerita bahwa anaknya itu sering memimpikan Herman dan pernah mendapatkan bisikan dari suaminya.
Selain itu, sang kakek yang bernama Syahril Sikumbang pun bercerita bahwa cucunya pernah berhalusinasi melihat sosok Herman ketika sedang salat.
Menurutnya, Ully pun menangis melihat tingkah anaknya itu.
• Putra Kedua Herman Seventeen Mengorek Makam Ayahnya Karena Kangen, Kok Papa Gak Ada?