Tsunami Tanjung Lesung
Rindu Dylan Sahara , Ifan Seventeen Jenguk Makam Sang Istri di Tengah Guyuran Hujan
Melalui Instagram Storynya, Ifan Seventeen menunjukkan momen di mana dirinya datang menjenguk makam Dylan Sahara di Ponorogo.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Ifan Seventeen tak bisa membendung rasa rindunya akan sosok sang istri, Dylan Sahara yang turut menjadi korban tewas dalam musibah tsunami Banten, Sabtu (27/12/2018).
Melalui Instagram Storynya, Ifan Seventeen menunjukkan momen di mana dirinya datang menjenguk makam Dylan Sahara di Ponorogo.
Di tengah guyuran hujan, Ifan Seventeen tampak duduk di dekat pusara Dylan Sahara.
Ifan pun membagikan dua foto.
Foto pertama menunjukkan potret gerbang pemakaman di mana hujan turun membasahi tanah.
• Sebelum Tsunami Banten, Ini yang Dilakukan Herman, Andi, dan Bani Seventeen, Ifan Tak Ikut Serta
"Assalamualaikum ya ahli kubur, Assalamualaikum sayang," tulis Ifan dalam Instagram Storynya tersebut.
Di unggahan berikutnya, Ifan membagikan foto di mana dirinya bersama keluarga Dylan berada di dekat pusara yang masih dipenuhi taburan.

"Melepas rindu sayang, tak bawain semua seabreg2. Ada mama, Luhur, Sendi, Vika, Mas Run, Mbak Elin, Yura sampe Sogol," tambah Ifan.
Sambil mengenakan baju koko, Ifan terlihat tersenyum menghadap kamera.

Seperti diketahui, band Seventeen menjadi korban dalam bencana tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018) ketika mengisi acara PLN Gathering di Anyer.
• Berkat Perhiasan yang Melekat di Jasad, Jenazah Anak Sulung Aa Jimmy Dikenali Relawan
Dalam musibah ini, Ifan juga kehilangan Dylan Sahara sang istri.
Bani Seventeen (bassist), Herman Seventeen (gitaris), dan Andi Seventeen (drummer) dipastikan tewas dan turut menjadi korban dalam tsunami Banten.

Oki Wijaya selaku manajer band Seventeen yang juga ditemukan tewas.

Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan.
• Pengakuan Riedhan Fajarsyah Akan Sosok Kembarannya, Ifan Seventeen, Paling Tegar Meski Terpuruk
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.