Banyak yang Tak Tahu, Begini Proses Terbentuknya Gunung Anak Krakatau yang Sebabkan Tsunami Banten
Mendadak jadi pembicaraan, begini nih awal mula terbentuknya Gunung Anak Krakatau.
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
TRIBUNSTYLE.COM - Teman-teman, beberapa waktu lalu, saudara kita yang berada di wilayah Banten dan Lampung, mengalami bencana tsunami dari Selat Sunda.
Menurut keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang tsunami dipicu oleh faktor cuaca di perairan Selat Sunda dan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
Gunung Anak Krakatau memang merupakan gunung berapi yang masih aktif.
• Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau Sehari Setelah Sebabkan Tsunami Tanjung Lesung
Tahukah kamu bagaimana Gunung Anak Krakatau terbentuk?
Kita harus kembali dulu ke abad ke-19, teman-teman. Tepatnya di tahun 1883.
Pada bulan Agustus tahun 1883, Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda meletus.
Erupsi Gunung Krakatau ini menyebabkan 36.000 orang meninggal dunia, teman-teman.
Saat itu, ia menyemburkan puing-puing vulkanik yang tingginya mencapai 24 kilometer!
Awan asap letusan ini menutupi awan selama dua hari dan menyebar ke berbagai negara di dunia.
Letusan ini memengaruhi pola cuaca selama bertahun-tahun.
Nah, saat meletus, ia membuat pulau Krakatau menjadi kaldera atau kawah gunung berapi yang besar, teman-teman.
Kaldera dari letusan ini dikelilingi tiga pulau kecil dan sebuah gunung baru.
Yap, sekitar tahun 1928, pulau dengan gunung laut baru muncul, lalu disebut dengan Gunung Anak Krakatau atau Child of Krakatoa.
Gunung Anak Krakatau ini muncul di antara bekas Gunung Danan dan Perbuwatan.