Tips & Tricks
Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Dari Melewatkan Makan Malam Hingga Makan Lebih Awal
Menurut penelitian, makan di waktu yang lebih sedikit setiap hari dan melewatkan makan malam dapat berefek kesehatan yang positif.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Apa yang kita dengar soal menurunkan berat badan? Banyak sekali.
Kita mungkin telah mendengar nasihat lama bahwa melewatkan makan adalah cara yang merusak rencana penurunan badan.
Tetapi sebuah penelitian baru yang disajikan di Pertemuan Masyarakat Obesitas tahunan di New Orleans, menunjukkan kita mungkin telah mengabaikan manfaat dari puasa.
Menurut penelitian, makan di waktu yang lebih sedikit setiap hari dan melewatkan makan malam dapat berefek kesehatan yang positif.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa mereka yang kelebihan berat badan, yang makan siang dan berpuasa pada malam hari melaporkan lebih sedikit perubahan rasa lapar dan membakar lebih banyak lemak di malam hari, demikian dilaporkan WebMD.
Namun, meskipun rencana diet ini menghasilkan lebih banyak lemak yang dibakar di malam hari, tampaknya tidak meningkatkan pembakaran lemak secara keseluruhan.
• BKKBN Rilis Pengumuman Hasil SKD CPNS 2018, Simak Jadwal, Lokasi & Syarat Ujian SKB, Ini Link-nya
Oleh karena itu, pada saat ini masih belum jelas bagaimana jadwal makan ini dapat mempengaruhi penurunan berat badan secara umum.
“Pada titik ini, kami tidak yakin apakah total pembakaran lemak meningkat atau tidak,” kata penulis utama penelitian Courtney Peterson kepada Medical Daily.
“Kami perlu melakukan penelitian yang lebih besar untuk mencari tahu pasti apakah makan dengan waktu terbatas itu dapat meningkatkan pembakaran lemak.”
Namun, meskipun hasilnya tidak menunjukkan hubungan yagn jelas antara puasa malam dan penurunan berat badan, ini masih penting dalam dunia nutrisi.
Contohnya, Peterson mengatakan bahwa ia terkejut ketika menemukan peserta tidak melaporkan lebih lapar daripada biasanya, atau memiliki perubahan tingkat lapar di atas rata-rata, meskipun pasa setiap hari selama 18 jam.
“Jadi, kita membalikkan keyakinan bahwa berpuasa untuk waktu yang lebih lama setiap hari (ketika jumlah kalori yang dikonsumsi, sama) secara intrinsik membuat seseorang menjadi lebih lapar,” tulis Peterson.
Sementara, efek dari puasa dan terbatasnya waktu telah dipelajari dan terbukti bekerja pada tikus percobaan, penelitian pada subyek manusia masih dalam tahap awal.
Peterson menjelaskan, terlalu dini untuk mengatakan, meski dengan bukti faktual, bahwa pemberian makan waktu terbatas akan menurunkan berat badan pada manusia.
Peterson juga menjelaskan bahwa mempraktekkan perilaku makan ini memang memiliki manfaat yang jelas, seperti mengurangi asupan makanan secara keseluruhan, dan belatih membatasi waktu makan beberapa kali seminggu bisa layak dan sehat.