Breaking News:

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Sederet Alasan HS Bunuh Satu Keluarga Bekasi, Sering Dibilang 'Tak Berguna' & Dibangunkan Pakai Kaki

Kepada polisi, Haris Simamora mengaku dendam dan sakit hati atas perlakuan korban yang sering semena-mena kepadanya.

Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TribunStyle.com Kolase/TRIBUN MEDAN/DOK.POLDA METRO JAYA/WHATSAPP/Facebook Maya Boru Ambarita
HS mengaku sakit hati karena sering diperlakukan semena-mena oleh korban. 

Dilansir TribunStyle.com dari Tribuneews.com, Jumat (16/11/2018), HS mengaku membunuh Diperum dan juga istrinya, Maya Boru Ambarita menggunakan linggis.

Ada Bercak Darah & HP Korban di Mobil dan Celana Hitam HS, Pelaku Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi

Sementara, kedua buah hati Diperum, yakni Sarah Boru Nainggolan dan Arya Nainggolan dihabisi dengan cara dibekap.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.

Argo menerangkan jika terduga pelaku HS telah mengakui perbuatannya setelah sebelumnya mengelak dengan membuat alibi.

"Ya, HS akhirnya mengakui telah membunuh Diperum sekeluarga," terang Argo.

Untuk menghilangkan barang bukti, HS pun memilih untuk membuang linggis yang digunakannya untuk beraksi.

Menurut penuturan polisi, linggis tersebut dibuang tersangka di kawasan Kalimalang.

Kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan dua anaknya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) mulai terungkap.
Kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan dua anaknya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) mulai terungkap. (TribunStyle.com Kolase/Wartakota dan Facebook.com/Vicky Sulaeman Manullang/Maya Sofya Ambarita)

Polisi juga mengungkap fakta-fakta penangkapan terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, pelaku berinisial HS ini ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan korban, Maya Boru Ambarita.

"HS ini masih memiliki hubungan saudara dengan korban yang perempuan (Maya Boru Ambarita)," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, dilansir TribunStyle.com dari Tribunnews.com, Kamis (15/11/2018).

Bahkan, terduga pelaku yang masih berumur di bawah 30 tahun ini pun kerap menyambagi kontrakan milik keluarga korban untuk sekadar menginap.

"Dia kadang-kadang memang tidur di kos-kosan itu," tambahnya.

Di Malam Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Terdengar Suara Jeritan Wanita dari Rumah Korban

Argo juga menyampaikan fakta bahwa HS telah menjadi pengangguran selama kurang lebih 3 bulan.

"Yang bersangkutan sudah tidak bekerja selama tiga bulan. Tadinya kerja di perusahaan di Cikarang," tukasnya.

Seperti diketahui, pasangan suami istri beserta kedua anaknya ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Bojong Nangka II RT 001 RW 007, Kelurahan Jatirahayu, Kecematan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018).

Prosesi ibadat penghormatan terakhir dan upacara adat batak di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur bagi satu keluarga korban pembunuhan sadis di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).
Prosesi ibadat penghormatan terakhir dan upacara adat batak di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur bagi satu keluarga korban pembunuhan sadis di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)
Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
pembunuhan satu keluarga di BekasiPolda Metro JayaDiperum Nainggolan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved