Selain Efek Stres, Ini Penyebab Darah Menstruasi Lebih Sedikit dari Biasanya
Setiap wanita memiliki siklus menstruasi atau haid berbeda, ada yang volume darahnya banyak, ada juga yang sedikit. Ini penyebab darah haid sedikit.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Setiap wanita memiliki siklus menstruasi atau haid berbeda, ada yang volume darahnya banyak, ada juga yang sedikit. Ini penyebab darah haid sedikit.
Menstruasi rutin dialami oleh setiap wanita normal setiap bulannya.
Setiap wanita memiliki siklus menstruasi atau haid berbeda.
Sebagian wanita mungkin akan mengalami siklus haid yang panjang, sementara lainnya relatif pendek.
• Saat Menstruasi Tak Boleh Minum Es Karena Bisa Sebabkan Kista, Mitos atau Fakta?
Begitu juga dengan volume darahnya, ada yang alirannya lancar dan banyak, tapi ada juga yang sedikit.
Namun, normalnya akan selalu sama atau tidak berubah setiap bulannya.
Kemudian muncul pertanyaan, kalau tiba-tiba darah menstruasi yang banyak menjadi keluar sedikit.
TribunStyle.com telah merangkum dari hellosehat.com, berikut penyebab darah menstruasi sedikit :
1. Kehamilan

Seharusnya wanita yang hamil tidak akan mengalami menstruasi.
Namun, kamu mungkin saja mengalami bercak darah, yang sering dikira sebagai darah menstruasi dalam jumlah sedikit.
Padahal ini bukanlah darah haid, melainkan tanda awal kehamilan yang disebut perdarahan implantasi.
Perdarahan implantasi adalah perdarahan yang terjadi saat sel telur yang telah dibuahi menempel di lapisan dinding rahim selama 6-12 hari setelah pembuahan.
Selain itu, bercak darah juga bisa mengindikasikan kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan.
• Ini Olahraga yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan Saat Menstruasi, Beserta Risikonya
2. Kelenjar tiroid terlalu aktif
Produksi hormon tiroid yang terlalu banyak (hipertiroid) bisa berdampak buruk bagi jantung, otot, dan tekanan darah.
Di sisi lain, kondisi ini dapat memengaruhi kelancaran menstruasi.
Akibatnya, aliran darah haid jadi lebih sedikit dari biasanya.
3. Efek stres

Stres dapat memicu hadirnya hormon kortisol yang kemudian menghambat kerja hormon dalam tubuh, salah satunya hormon estrogen yang berperan dalam siklus ovulasi.
Penurunan kadar estrogen inilah yang membuat volume menstruasi sedikit atau bahkan tertunda sementara.
Setelah stres pergi, biasanya menstruasi bisa kembali normal.
• Susah Tidur Saat Menstruasi? Ini 5 Tips Agar Tidur Bisa Nyenyak dan Lebih Nyaman
4. Penggunaan alat kontrasepsi
Menurut dr. Alyssa Dweck, seorang spesialis kehamilan dan kandungan sekaligus penulis buku The Complete A to Z for Your V, menuturkan bahwa pemakaian alat kontrasepsi bisa mempersingkat hari menstruasi, karena volume darah haid yang dihasilkan relatif lebih sedikit.
Baik yang berbentuk pil minum ataupun KB spiral, alat kontrasepsi berisiko mengganggu kestabilan hormon dalam tubuh.
Beberapa wanita bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Jika merasa terganggu, segera konsultasi ke dokter.
5. Konsumsi obat-obatan
Minum obat-obatan juga bisa memengaruhi menstruasi keluar darah sedikit, karena memiliki kandungan bahan kimia di dalamnya.
Contohnya NSAID (Advil, Naprosyn, Ibuprofen, dll), antidepresan, serta steroid.
6. Sedang masa menyusui

Menyusui bisa membuat masa ovulasi jadi tidak normal yang berimbas pada volume darah menstruasi sedikit, atau bahkan menunda menstruasi sementara.
Bila menyusui dengan ASI eksklusif, maka menstruasi pertama baru akan terjadi 6 bulan setelah melahirkan.
Sementara bila tidak menyusui, maka menstruasi bisa datang lebih cepat dalam 6-8 minggu setelah melahirkan.
• Larangan Saat Menstruasi dari Minum Es Hingga Keramas, Mitos atau Fakta?
Pasalnya selama menyusui, tubuh akan memproduksi hormon prolaktin, alfa-laktalbumin, dan sintesis laktosa, yang dapat menekan hormon reproduksi pemicu ovulasi.
Siklus normal baru akan kembali setelah masa menyusui selesai.
7. Penuaan
Faktor pertambahan usia merupakan alasan lain mengapa aliran darah menstruasi semakin sedikit, terutama bila telah memasuki masa pramenopause.
Pramenopause adalah masa transisi sebelum menopause, yang membuat tubuh mengalami perubahan hormonal secara perlahan.
Biasanya terjadi di usia 40-50 tahun dan memakan waktu hingga sekitar 4-6 tahun sebelum akhirnya benar-benar mengalami menopause.
Jangan khawatir bila tiba-tiba mengalami volume darah menstrusi yang tidak sebanyak biasanya atau bahkan sempat tidak mengalami menstruasi, ini masih normal. (TribunStyle/Listusista)
Yuk Subscribe Channel Youtube TribunStyle :
Like Fan Base Facebook TribunStyle :