Gempa Sulawesi Tengah
16.732 Warga Mengungsi, Selain Bahan Makanan Mulai Menipis, Korban Gempa Palu Mulai Keluhkan Hal Ini
Selain kebutuhan makanan yang makin menipis, para korban gempa dan tsunami di Palu mulai keluhkan hal ini.
Penulis: anggraini nurul fatimah
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNSTYLE.COM - Jumlah korban dan pengungsi akibat gempa dan tsunami di Palu terus meningkat setiap harinya.
Data terakhir korban pengungsian mencapai 16.732 jiwa yang ada di 24 titik.
Dikutp dari Kompas.com, data tersebut diperoleh dari kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Prioritas utama penanganan bencana ini adalah pencarian dan penyelamatan serta penanganan pengungsi.
Mulai kesusahan untuk mendapatkan bahan makanan, beberapa warga Kota Palu berebut makanan di minimarket hingga pasar swalayanan.
• Viral Video Pilot Batik Air Lepas Landas saat Gempa Palu & Rekam Gelombang Aneh dari Atas Udara
Salah satu warga, Abdullah mengatakan, belum banyak bantuan makanan yang datang untuk mencukupi kebutuhan warga Kota Palu dan sekitarnya.
"Susah cari makan, Alfamidi dan BNS (Bumi Nyiur Swalayan) dijarah," kata Abdullah.
Selain itu, belum banyak dapur umum yang didirikan.
Selain bahan makanan yang mulai menipis, kebutuhan akan air bersih juga sangat dibutuhkan oleh para pengungsi.
Hal tersebut dikatakan secara langsung oleh Kepala Pusat Data Informasi, dan Humas BNBP Sutopo Purwo Nugroho.
• Jadi Korban Gempa & Tsunami di Palu, Begini Curhatan Adelia Pasha Ketika Tidur di Tenda Pengungisan
Dikutip dari sumber yang sama, Sutopo mengatakan bahwa kebutuhan air bersih saat ini juga sangat dibutuhkan.
"Air berubah keruh, kering, sehingga tidak bisa dikonsumsi. Air bersih jadi kebutuhan mendesak untuk masyakat Palu," Kata Sutopo.
Warga Kota Palu kesulitan mencari air bersih pasca gempa besar Jaringan pipa air bersih banyak yang putus dan menyebabkan kebocoran.
Akibatnya sebagian masyarakat kesulitan mencari air bersih.
"Saya hanya bisa menampung air dari bocoran pipa," kata Ishak, warga Palu, Minggu (30/9/2018).