Tanggapi Insiden Tewasnya Haringga, Bambang Pamungkas Setuju Sepak Bola Indonesia Ditiadakan
Bambang Pamungkas setuju jika lebih baik tidak ada sepak bola di Indonesia dari pada harus menelan korban jiwa.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Bambang Pamungkas atau yang akrab disapa Bepe akhirnya buka suara terkait kematian seorang suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila.
Melalui Twitter pribadinya, Bepe mengungkapkan perasaannya.
Menurut pria yang lekat dengan nomor punggung 20 itu, dirinya setuju jika lebih baik tidak ada sepak bola di Indonesia dari pada harus menelan korban jiwa.
"Agak ngilu sih bayangin tidak ada sepak bola di Republik, tapi saya setuju," cuitnya.
Sebelum insiden nahas ini terjadi, Bepe telah memperingatkan kepada para suporter Persija, Jakmania untuk tidak datang mendukung langsung.
Dia khawatir, kedatangan para suporter justru menimbulkan gesekan di antara suporter.
• Putranya Tewas Dikeroyok, Ayah Haringga Sirila Akui Tak Miliki Firasat Buruk, Pamit Ada Pekerjaan
Sayangnya, imbauan Bepe tidak diidahkan.
"Bagi seluruh pendukung Persija dimanapun kalian berada, dengan segala hormat tidak perlulah datang ke Bandung."
"Saksikan saja pertandingan dari layar kaca di Jakarta, jangan lupa selipkan doa agar kami dapat membawa pulang hasil positif ke Ibukota," tandas Bepe sebelumnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Haringga tewas dikeroyok oleh suporter Persib Bandung yang menyadari dirinya adalah seorang Jakmania.
Para suporter Persib menyadari kehadiran Haringga sebagai suporter Jakmania ketika korban hendak mengabadikan foto stiker Persija yang dibawanya.
• Haringga Sirila, Suporter Persija Tewas Dikeroyok Oknum Bobotoh, Foto Stiker Ini Jadi Penyebabnya?
Diduga saat mengeluarkan benda tersebut, seorang bobotoh menyadarinya dan meneriaki Haringga sebagai Jakmania.
Sebelum tewas dikeroyok, Haringga dikabarkan sempat berlari dan meminta tolong pada seorang tukang bakso yang ada di sekitar stadion.
Namun, oknum suporter Persib tetap beraksi brutal dengan melakukan pengeroyokan.
Bahkan, mereka menggunakan benda-benda seperti balok kayu, piring, botol, hingga benda -benda lainnya untuk menghabisi nyawa Haringga.
