Idul Adha 2018
Dilarang Puasa di Hari Tasyrik 11,12,13 Dzulhijjah, tapi Golongan Ini Diperbolehkan, Siapa?
Tidak diperkenankan menunaikan puasa tasyrik meskipun sudah terbiasa melaksanakan puasa sunnah. Tapi,ada beberapa golongan yang boleh berpuasa, siapa?
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah Hari Raya Idul Adha pada Rabu (22/8/2018) yang juga jatuh tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah, kini tiba saatnya memasuki hari tasyrik.
Hari tasyrik sendiri merupakan hari yang jatuh pada tanggal 11,12,23 Dzulhijjah setelah Idul Adha.
Hari tasyrik menjadi hari-hari yang diistimewakan oleh Allah SWT.
Salah satu keistimewaan yang diberikan Allah adalah adanya larangan puasa bagi umat Muslim.
• Memasuki Hari Tasyrik 11,12,13 Dzulhijjah, Umat Muslim Dilarang Puasa! Bisa Lakukan 5 Amalan Ini
Larangan ini muncul karena hari ini merupakan hari makan dan minum.
Dalam hadits disebutkan,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).
Lalu bagaimana hukum berpuasa bagi mereka yang terbiasa melaksanakan puasa sunnah, seperti Senin-Kamis, puasa Daud, atau puasa sunnah lainnya?
Dilansir TribunStyle.com dari Rumaysho.com, Kamis (23/8/2018), tidak diperkenankan menunaikan puasa tasyrik meskipun sudah terbiasa melaksanakan puasa sunnah.
Kendati demikian, ada beberapa golongan yang diperbolehkan berpuasa.
• Deretan Ucapan Selamat Idul Adha 2018 yang Bisa Dibagikan Lewat WhatsApp Langsung, Penuh Makna!
Menurut pendapat Imam Syafi’i yang qadim (saat di Irak), dibolehkan puasa pada hari tasyrik bagi jamaah haji yang mengambil manasik tamatu’ yang tidak memiliki hadyu. Inilah yang diisyaratkan dalam firman Allah Ta’ala,
فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ
“(Tetapi jika ia tidak menemukan binatang hadyu atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji.” (QS. Al Baqarah: 196).
Menurut ulama tersebut, ada sejumlah golongan yang diperbolehkan berpuasa di hari tasyrik.
“Puasa pada hari tasyrik diharamkan kecuali bagi jamaah haji yang tidak mendapati hadyu (hewan kurban yang disembelih di tanah haram), maka ia boleh berpuasa tiga hari pada masa haji. Jika mampu, jamaah haji tersebut berpuasa sebelum hari Idul Adha. Jika tidak bisa saat itu, maka tidak mengapa berpuasa pada hari tasyriq," jelas Syaikh Abdul.
Hadits riwayat HR Bukhari nomor 1998 dijelaskan:
لَمْ يُرَخَّصْ فِى أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ، إِلاَّ لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الْهَدْىَ
“Tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan hadyu.”
Selain itu, Allah SWT mengistimewakan hari tasyrik sehingga menjadikan hari-hari ini sebagai waktu yang istimewa untuk berdzikir.
Ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Qath ra, Nambi Muhammad SAW bersabda:
"Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari qurban (Idul Adha) kemudian hari al-qarr," (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866).
Yang dimaksud dengan hari 'al-qarr' adalah tanggal 11 Dzulhijjah, yang merupakan hari kedua setelah idul kurban.
• Rayakan Idul Adha, Raffi Ahmad Ajak Istri dan Anak Datang ke Rumah Rieta Amilia, Ada Gempita Juga
Melimpahnya keistimewaan di hari Tasyrik, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan yang mendatangkan rahmat dari Allah SWT.
Apa saja amalan yang bisa dilakukan di hari tasyrik?
1. Memperbanyak Berdzikir
2. Memperbanyak berdoa dan memohon kepada Allah SWT
3. Mengingat Allah dengan memperbanyak takbir
4. Mengingat Allah dengan mebaca basmalah sebelum makan, dan membaca hamdalah setelah makan.
5. Memanjatkan doa hari tasyrik, bunyinya :
"Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanah wa fil aa-khirati hasanah, wa qinaa adzaaban-naar."
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: