Kisah Inspiratif
Bocah 5 Tahun Rencanakan Pemakamannya, Pesan Terakhirnya Menuai Sensasi: Aku Tak Ingin Kesedihan
Seorang bocah bernama Garrett Michael Matthias tampaknya akan dikenang oleh banyak orang karena obituarinya setelah meninggal karena kanker langka.
Penulis: yohanes endra
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang bocah bernama Garrett Michael Matthias tampaknya akan dikenang oleh banyak orang karena obituarinya setelah meninggal karena kanker langka.
Melansir dailymail.co.uk, pada Minggu, (15/7/2018) Garrett menderita kanker tulang yang langka, Stage 4 Alveolar Fusion Negative Rhabdomyosarcoma (ARMS), pada September 2017.
Bocah berusia 5 tahun itu baru saja meninggal pada tanggal 6 Juli 2018.
Penyakit itu telah menyebar begitu jauh dari tengkoraknya, menyerang saraf kranial dan telinga bagian dalam.
• Sebut Kondisi Rumah Lalu Muhammad Zohri Gubuk, Hotman Paris Siap Beri Sumbangan Dana Fantastis
Dokter pun mengatakan kepada orang tua Garrett, Emilie dan Ryan Matthias bahwa tidak ada harapan untuk menyelamatkannya.
Merasa hancur, pasangan itu mulai bersiap-siap untuk mengakhiri semuanya, termasuk menanyakan kepada Garrett serangkaian pertanyaan.
Jawaban Garrett atas pertanyaan orang tuanya itu telah dicetak dalam obituari rumah duka lokal mereka di Van Meter, Iowa, menjelang pemakamannya pada hari Sabtu (7 Juli 2018).
Dalam beberapa hari kata-kata yang diucapkan Garrett telah menjadi viral di media sosial, terutama setelah dia menandatangani obituari dengan "See ya later, suckas!"

Beginilah bunyi obituarinya:
"Hal-hal yang paling saya sukai: bermain dengan saudara perempuan saya, kelinci biru saya, thrash metal, Lego, teman-teman saya, Batman, dan ketika orang-orang membuat saya tertidur."
"Hal-hal yang aku benci: Celana!, kanker, jarum, dan hidung monyet yang berbau seperti ceri."
Untuk alamatnya, Garrett hanya menulis, "Aku adalah Bulldog!"
Dia menambahkan: "Ketika aku meninggal: aku akan menjadi gorila dan membuang kotoran pada Ayah!"
Garrett memberi tahu orang tuanya bahwa ia ingin dikremasi daripada dimakamkan.

"Aku ingin dibakar, seperti ketika Mommy Thor meninggal, dan dibuat menjadi pohon sehingga aku bisa hidup di dalamnya sampai saya menjadi gorila."