Heboh Soal Bowo Alpenliebe yang Mendadak Terkenal, Pandji Pragiwaksono Beri Penjelasan Gamblang ini

Pandji pun menganalogikan dengan fenomena sejenis yang pernah ada di Indonesia

Seperti terkenalnya Awkarin hingga Raditya Dika yang pernah bikin heboh juga pada jamannya.

Maka dari itu, Pandji jadi curiga kalau yang meramaikan Bowo pun adalah anak-anak.

Yang mana mereka seolah masih kaget dengan hal seperti ini karena dianggap tidak biasa.

"Karena fenomena di atas sama sekali tidak aneh. Sudah terjadi berulang-ulang setiap kali ada platform sosial media yg baru populer & melahirkan idola-idola baru.

Dari jamannya Awkarin, bahkan sampai Raditya Dika, Meet & Greet itu biasa banget & emang selalu bikin heboh pada jamannya.

Makanya gue curiga yg heboh meramaikan di sosmed adalah anak anak, karena mereka ga tau bahwa ini sudah biasa banget sejak lama." jelas Pandji panjang lebar.

Nah kalau soal meet and greet nih gengs, Pandji lebih menyoroti pada EO yang menyelenggarakan.

"Masalah harga yang mahal, itu adalah bisa-bisanya EO yg menyelenggarakan. Bukan idola yg terkait. Idolanya mah paling cuma dibayar putus.

Harga yang mahal muncul dari EO yang jeli membaca situasi. Dan, EO yang kerjanya bikin Meet & Greet BUANYAAAAK.

Emang itu cara mereka cari duit.

Mau terkenal atau nggak, selama ada followers atau ada yang ngefans & mereka rasa scara itungan masi menguntungkan, ya dibikinin M&G. Makanya pernah ada kan tuh M&G Jerry Marco, Devano Danendra.

Gak kenal? Ya iyalah kan elo gak ngefans sama mereka. Tapi krn mereka punya fans, oleh EO dibuatkan M&G." begitu yang dituliskan Pandji dengan gamblang.

Akhirnya soal 'membuat jadi Tuhan' oleh fans Bowo juga dinilai oleh Pandji pernah terjadi di era 80-an.

Lagi-lagi hal itu membuat Pandji makin yakin yang bikin kehebohan adalah anak-anak.