Jatuh Berkali-kali Saat Prosesi Sungkeman, Aksi Cucu Sultan HB X Ini Viral, Rupanya Ini Penyebabnya
Video ini tampak biasa sampai cucu Sultan, Raden Ajeng Nisaka Irdina Yudonegoro atau Irdi terjatuh beberapa kali.
Penulis: Suli Hanna
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Maksudnya mau menghormat dan bersimpuh kepada kakek tercinta, aksi ngabekten alias sungkeman Irdi, cucu Sri Sultan Hamengku Buwono X, ini jadi viral di media sosial, karena menggemaskan!
Betapa tidak? Sang cucu berjalan dengan setengah berjongkok bersama sederet anggota keluarga besar Keraton Yogyakarta (Jogja), tapi beberapa kali dia terjungkal.
Rupanya, cara menghormat sang kakek tercinta dengan cara setengah berjongkok tersebut membuatnya sulit bergerak cepat menuju ke kursi singgasana sang kakek yang notabene Raja sekaligus gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Posturnya yang subur membuatnya harus pelan-pelan bergerak dalam gaya jalan jongkok seperti itu.
Karena itu, ketika beberapa kali Irdi jatuh terjungkal, videonya jadi bahan obrolan hangat.
"Ini adalah tahun ke-3 Irdi Ngabekten (sungkeman dgn Eyang Sinuwun di Tratag Gedong Proboyekso) tp thn ini ada sesuatu yg buat kita ketawa karena berkali-kali jatuh, begitu juga saat Sungkeman dgn Budhe dan saya. Oh ya di foto no 2, yg paling kanan adl babysitter sy dulu yg sampai skr pun masih bekerja di Kraton dan yg kiri adalah babysitter nya Irdi," tulis Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, ibunda Irdi.
Melalui unggahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendara pada Senin (2/7/2018), tampak di Keraton Yogyakarta sedang berlangsung acara sungkeman yang dikenal dengan sebutan Ngabekten.
Dalam video berdurasi 41 detik itu nampak beberapa perempuan sedang melalukan prosesi sungkeman dengan berjalan sambil jongkok.
Video ini tampak biasa sampai cucu Sultan, Raden Ajeng Nisaka Irdina Yudonegoro atau Irdi terjatuh beberapa kali.
Melihat tingkah lucu cucu Raja DIY saat sungkeman, warganet lontarkan komentar-komentar menggelitik berikut:
@ratih_aprian : dedek irdi lucuk bgt. pelan2 toh dek. smpe ngglimpung.
@tyasdee : Kel kel kel ngapunten..saya kok suka muter video ini bolak balik
@dhie_utami : Adeknya pinter ..ga nangis, ga gengsian, ga malu an
@gerhan_surya_nugraha : Weh jan nggemeske dik Irdi gusti @gkrbendara tapi tetap semangat nderek ngabekten.
@titihand798 : Hahaaa ngakak jadinya
@johnsalehmua : Wk wk.wk LOL sampai ngekekkkk kulo ....punten ndalem sewu

(TribunStyle.com/ Suli Hanna)
Yuk Subscribe YouTube dan Like Fanpage TribunStyle.com di bawah ini:
Nikmatnya “Bir” Kesukaan Sultan Yogyakarta, Begini Asal-usulnya Sejak Zaman Belanda

Bir tradisional tak hanya bisa ditemukan di Jakarta yaitu bir pletok, atau Bogor dengan bir kocok. Yogyakarta pun punya bir jawa. Minuman ini bahkan merupakan suguhan khas dari keluarga Keraton Yogyakarta.
KompasTravel mencicipi minuman ini dalam jamuan makan malam di salah satu restoran yang dipercaya melestarikan resep-resep asli keraton, yaitu Bale Raos.
Sajian bir jawa terlihat amat mirip dengan bir beralkohol dari negara barat. Bir jawa berwarna kuning transparan, dengan buih-buih udara yang menggantung di permukaan.
• Makanan Brasil ini Ternyata Mirip Makanan Indonesia, Banyak Santan dan Minyak!
Namun, sama seperti bir tradisional Indonesia lainnya, bir jawa tidak mengandung alkohol. Selain itu dari aromanya sudah bisa ditebak bahwa minuman ini mengandung rempah.
“Ini diminum untuk menghormati tamu Belanda. Kan sultan tidak minum alkohol, jadi pake bir jawa untuk bersulang,” ungkap Muhammad Toha, Supervisor Bale Raos pada KompasTravel yang datang dalam acara media trip Yogyakarta Marriott Hotel, Sabtu (10/3/2018).

Muhammad menambahkan bahwa minuman penghangat khas Keraton Yogyakarta ini bisa disajikan dingin maupun hangat. Diramu dari campuran rempah yakni sereh, kulit kayu secang, mesoyi, kayu manis, kapulaga, jeruk nipis, cengkeh, dan jahe.
“Jeruknya yang bikin warna jadi kuning. Secang kan warnanya merah, tapi kalau dikasih jeruk, jadi kuning mirip bir,” pungkas Toha.
• Nikmat Sih, Tapi Kesehatan Milenial Bisa Jadi Seperti Ini Kalau Kulineran Tiap Hari!
Mendengar komposisinya, KompasTravel menduga rasa rempahnya akan sangat kuat. Namun tenyata bir jawa ini begitu segar dengan rasa manis yang tipis. Terasa hangat di tenggorokan, tidak seperti jamu pada umumnya.
Untuk menikmati segelas minuman tradisional ini, Anda dapat membelinya seharga Rp 20.000 di Resto Bale Raos. Resto ini berada di sisi selatan Keraton Yogyakarta, tepatnya di Jalan Magangan Kulon No 1, Desa Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta.
Resto ini buka mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Harga hidangannya mulai Rp 15.000 untuk hidangan pembuka dan Rp 50.000 untuk hidangan utama. (KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Segarnya “Bir” Kesukaan Sultan Yogyakarta"