Cinta Terlarang Pendeta Henderson & Anak Angkatnya, Begini Kata Anak Gadis Pelaku, Tak Percaya
Sang ayah dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin beribadah. Jangankan mabuk dan main wanita, Yesi pun tak pernah melihat sang ayah merokok.
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Verlandy Donny Fermansah
TRIBUNSTYLE.COM - Anak gadis pendeta Henderson, Yesi Br. Sembiring, belum percaya sang ayah bisa begitu nekat menghilangkan nyawa orang lain.
Padahal selama ini sang ayah dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin beribadah.
Jangankan mabuk dan main wanita, Yesi pun tak pernah melihat sang ayah merokok.
Yesi menambahkan bahwa sang ayah tak pernah membuat malu keluarga bahkan kampung halaman.
" Jangankan minum-minuman, merokok saja dia (Henderson) tidak pernah."
"Boleh tanya sama warga sini bagaimana orangnya. Orangnya baik tidak pernah buat kecewa (buat malu keluarga selama ini)," tutup Yesi.
Sang ayah yang dikenal sebagai pemuka agama juga dikenal baik oleh tetangga.
Apalagi Henderson setia merawat mertuanya.
Pihak keluarga pelaku kini belum percaya Henderson nekat membunuh orang dengan sadis.
Kakak ipar pelaku M. Br. Ginting mengatakan bahwa kesehariannya Hernderson merawat ibu yang berusia 104 tahun.
"Dia di rumahnya ini tinggal bersama mamakku yang sudah berusia 104 tahun."
"Kami saja anak-anaknya gak sanggup ngurus mamak kami ini, tapi dia sanggup. Sayang kali dia sama mamak kami ini," kata M. Br. Ginting.
Henderson juga rajin membawa ibu mertuanya ke gereja.
Kepala tempat tinggal Henderson di Desa Nogo Rejo, Suyono, menjelaskan bahwa selama ini pelaku belum pernah membuat onar di desa.
Apalagi sosok Henderson dikenal sebagai pemuka agama.
"Ya bagus orangnya, selama ini gak ada yang aneh-aneh dilakukannya."
"Sama warga sini belum ada cacatnya lah. Baru kali ini saja kejadian seperti ini. Saya dan warga lain ya terkejut lah," ujar Suyono Jumat, (1/6/2018).
Henderson Ketakutan di Kantor Polisi
Sebelumnya diberitakan Rosalia ditemukan tewas mengenaskan di kamar mandi Gereja Sidang Rohkudus Indonesia (GSRI) Limau Manis, Deliserdang, Kamis (31/5/2018).
Di kemaluan korban ditemukan sperma.
Sedangkan Henderson ditangkap tujuh jam setelah pembunuhan.
Kondisi Henderson ketika ditangkap cukup aneh.
Dirinya tak mau ditinggal sendirian tanpa pengawasan.
Ruzi menerangkan bahwa Henderson merasa ketakutan saat berada di dalam kantor polisi.
"Takut dia. Kalau ditinggal sebentar aja sama penyidik kita langsung dia bilang,"
" 'Pak-pak tolong jangan pergi dulu'."
" 'Sini ajalah, tolonglah saya.' "
Ruzi tak mengetahui apakah ketakutan Ruzi ini dilatarbelakangi dengan trauma membunuh korban.
"Kita juga gak tau kenapa begitu dia apakah karena trauma atau karena apa," ujar Ruzi Jumat, (1/6/2018).
Kejiwaan Henderson juga akan diperiksa.
Hingga saat ini Henderson tak memperlihatkan gangguan jiwa.
"Inikan kasus besar, kita mau cek kejiwaannya juga. Kalau punya gangguan jiwa tidak sepertinya. Tapi kita masih terus dalamilah keterangan yang dia berikan," kata tambah Ruzi.
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)
BACA JUGA:
• 5 Fakta Pendeta Bunuh Anak Angkat di Kamar Mandi Gereja, Cinta Terlarang yang Berujung Tragis
• Jalani Cinta Terlarang, Pria Ini Nekat Bunuh Anak Angkat di Kamar Mandi Gereja Karena Patah Hati
• Viral Foto Jamaah Umroh Terlantar di Jeddah, Ditinggal Travel Begitu Saja, Begini Nasibnya Terakhir!
Yuk Subscribe Channel YouTube TribunStyle.com: