Royal Family
5 Alasan Prince Charles Tak Nikahi Camillia Sejak Awal, Hingga Membuat Lady Diana Tersiksa
Sejarawan ungkap analisa mengenai alasan Prince Charles tak nikahi Camilla sejak awal, malah berselingkuh dari Diana hingga buat sang putri tersiksa.
Penulis: Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti
Editor: Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti
Tapi bukannya meminta Camilla menunggu kembalinya dalam delapan bulan, dia dilaporkan menahan diri untuk mengekspresikan perasaannya.
Ketidakhadirannya membuktikan peluang bagi Camilla untuk berhubungan kembali dengan kekasihnya yang lama, Andrew Parker Bowles.
2. Camilla jatuh cinta pada Andrew Parker Bowles

Camilla Shand bertemu suami pertamanya pada tahun 1965 di sebuah pesta.
"Dia berusia 25 tahun dan seorang perwira yang agak tampan di the Household Cavalry; dia (Camilla) berusia 17 tahun tetapi sangat percaya diri," kata Juror. "Andrew mendatangi dia dan berkata, 'Ayo menari.' Mereka menari dan dia jatuh cinta. "
Pasangan itu berbagi hubungan on-dan-off untuk tahun-tahun berikutnya.
Andrew pergi dengan resimennya ketika Camilla berhubungan dengan pangeran.
Naik turunnya hubungan mereka juga berhubungan dengan kegemaran perwira bagi perempuan lain. Pada satu titik, Andrew bahkan melihat Putri Anne, adik perempuan Pangeran Charles.
Putri Anne kabarnya adalah cinta pertama Andrew, mantan suami Camilla.
Menurut Juror, statusnya sebagai sarjana yang memenuhi syarat "hanya membuatnya lebih menarik" untuk Camilla.
Terlepas dari caranya yang mapan, Andrew akhirnya melamar pacarnya yang telah ia kencani cukup lama pada Maret 1973, ketika Pangeran Charles berada ribuan mil jauhnya di Hindia Barat.
Camilla menerima lamaran itu dan mereka menikah tahun berikutnya.
3. Dia memiliki "reputasi"

Bahkan jika keduanya telah menyatakan perasaan mereka satu sama lain, Pangeran Charles dan Camilla kemungkinan merasa bahwa mereka tidak pernah dapat menikah dengan segala peraturan kerajaan pada saat itu.
Pertama-tama, meskipun kakek keibuannya adalah seorang baron, Camilla tidak berasal dari latar belakang aristokrat yang cukup untuk membuatnya menjadi kandidat kuat menjadi seorang ratu masa depan.