Video Polisi Paksa Orang Ini Buka Kardus yang Dia Bawa Jadi Viral, Ternyata Endingnya Bikin Adem!
Rupanya usai meminta santri tersebut membuka kardusnya, pihak petugas kepolisian mengganti kardus santri tersebut.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNSTYLE.COM - Adanya aksi teror bom yang menyerang beberapa wilayah di Indonesia membuat Polri memperketat pengamanan.
Salah satunya dengan melakukan penggeledahan pada beberapa orang yang dicurigai memiliki atau ada kecenderungan untuk melakukan aksi teror.
Belakangan, beredar sebuah video viral yang menunjukkan beberapa anggota polisi laras panjang memaksa seorang pria yang tampak membawa kardus untuk membongkar kardusnya, lantaran berjaga-jaga jika ada kemungkinan bom.
Insiden ini dilaporkan terjadi di wilayah Tongas, Jawa Timur.
• Mapolda Riau Diserang Terduga Teroris, 3 Pelaku Ditembak, 1 Polisi Dibacok, 2 Wartawan Terluka
Pemuda tanggung tersebut tampak bereaksi tinggi dan marah lantaran dituduh demikian.
Ia pun membongkar kardusnya dan mulai menghambur-hamburkan isi kardus tersebut.
Polisi pun terlihat menjaga jarak untuk menghindari kemungkinan terburuk.
Usai dibuka, isi kardus tersebut ternyata hanyalah beberapa potong baju dan buku ayat-ayat suci.
Tak henti di kardus, pemuda itu juga diminta untuk membuka ranselnya.
Beredarnya video ini ternyata justru menyulut amarah warganet.
• 8 Fakta Serangan Terduga Teroris di Markas Polda Riau, Pelaku Tak Bawa Bom hingga 1 Polisi Gugur
Banyak yang menyayangkan aksi Polri lantaran memaksa remaja belia itu membuka kardusnya.
Namun, rupanya usai meminta si lelaki muda tersebut membuka kardusnya, pihak petugas kepolisian mengganti kardusnya tersebut.
Mereka juga mengajaknya untuk duduk dan minum kopi bersama.
Hal ini, diketahui dari unggahan akun @Banser_CyberNU yang mengklarifikasi video tersebut.
Bahkan dalam unggahannya, anggota polisi dan si lelaki tersebut terlihat saling berfoto bersama dan berpelukan.
Menanggapi hal tersebut, banyak netizen yang akhirnya memaklumi keadaan dan tindakan polisi.

• 5 Fakta Mencekamnya Aksi Teror Penyerangan Mapolda Riau, Ada Korban Tewas dan Wartawan Terluka!
"Lihat begini kasihan juga sebenernya, tapi polisi juga manusia.. dan situasinya juga memang sedang menuntut utk selalu waspada.
Yang penting ada kata maaf setelahnya, syukur2 dibantu kembali mengemasnya
Maafin pak polisi ya dek," tulis akun @Mas_thoms.
"Top. Mungkin suatu saat kita jg dsuruh spt itu, demi keamanan bersama, dan kl memang tidak ada niat jahat, petugas kita patuhi," imbuh akun @kerberooz.
"Gak ada yg bisa disalahkan,kejadian2 yg beruntun kemarin membuat aparat dituntut lbh waspada,semoga para jamaah memakluminya," tandas pemilik akun @Gun.
Viralnya video ini pun sampai ke Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.
Ia secara resmi menyampaikan permintaan maaf pada masyarakat yang tiba-tiba distop, hingga dipaksa membuka isi tasnya.
Mohon maaf pada masyarakat yang distop, dimintai keterangan, dan ditanya," ujar Setyo.
Ia meminta masyarakat yang tidak memiliki masalah apa pun untuk kooperatif.
"Sebetulnya tidak perlu sampai buang isi tas, kalau dia tidak punya masalaha, buka saja dan mempersilakan," imbuhnya.
Setyo juga menyatakan, petugas di sekitar tidak berani mendekat kalau-kalau ada bom.
"Kami harus waspada," tegasnya.
Ia kembali menegaskan, jika polisi tidak mencurigai orang-orang dengan ciri tertentu.
Dia menekankan jika petugas bertugas sesuai intuisinya.
"Orang dengan ciri tertentu tidak menjamin, jadi jangan nilai dari identitasnya," pungkas Setyo. (TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)
Yuk Subscribe YouTube dan Like Fanpage TribunStyle.com di bawah ini: