Terpisah 40 Tahun, Pria Ini Akhirnya Bertemu Ibu Kandungnya, 5 Fakta di Balik Kisahnya Bikin Terharu
Andre tampak sangat lega hingga tak kuasa menahan tangisnya setelah sekian lama menyimpan tanya tentang sosok orangtua kandungnya.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Apa yang dirasakan Andre Kuik setelah bisa menemui sang ibu untuk pertama kalinya dalam 40 tahun?
Andre tampak sangat lega hingga tak kuasa menahan tangisnya setelah sekian lama menyimpan tanya tentang sosok orangtua kandungnya.
Melansir bbc.com, Andre diadopsi warga Belanda sejak berusia lima bulan.
Bahkan sampai sekarang ia tinggal di Negeri Kincir Angin.
• Fantastis! Raffi Ahmad Bongkar Uang Bulanan Nagita Slavina Capai 600 Juta Per Bulan, Pantas Mewah
Rasa lelahnya menempuh perjalanan dari Belanda ke Pringsewu, Lampung, langsung hilang begitu bertemu dengan ibu kandung, kakak laki-lakinya, adiknya, dan para kerabatnya untuk pertama kali.
Ternyata ini adalah kali ketiga Andre dan pasangannya, Marjolein mengunjungi Lampung.
Sayang di dua momen terdahulu, Andre tak juga bertemu sang ibu, Kartini.
Sebelum bertemu, Andre sempat mengaku tak bisa tidur di malam hari saat tiba di Jakarta, sebelum bergegas ke Lampung pagi harinya.
Tak hanya itu, ada fakta-fakta lain di balik kisah pertemuan Andre dan ibunya.
1. Terpisah sejak usia 4 hari.
Andre telah bertemu dengan ibu kandungnya yang diketahui bernama Kartini.
Ia juga memiliki kakak kandung bernama Wlly dan Untun, serta seorang adik bernama Dewi Agustina.
"Seneng banget, anak hilang iso ketemu meneh (bisa bertemu kembali), iso balik meneh (bisa kembali lagi), anak lanang bisa balik (anak laki-lakiku bisa kembali), " kata Kartini dalam bahasa Indonesia dan Jawa.
Jauh sebelum ini, Kartini hanya sempat menggendong dan menyusui Andre ketika baru lahir sampai berusia empat hari pada Februari 1978.
Ayah Andre, Theo Kohler, yang diperkirakan memiliki darah campuran Jawa dan Eropa, mendesak Kartini untuk meninggalkan anak laki-laki ketiganya di rumah sakit Panti Secanti, Gisting Lampung.
Kartini sempat kembali lagi ke rumah sakit bersama dua anaknya Wely dan Untung, namun tidak dapat menemui anaknya.
"Katanya udah nggak bisa ketemu, sampai di rumah saya ngomong sama suami, marahlah kok ibu ga boleh ketemu anaknya, suami diam saja," ungkap Kartini.
Setelah itu dia tak pernah mendengar kabar bayinya yang tak sempat diberi nama. " Sempat ingin mencari tapi ke mana, saya sempat sakit mikirin anak hilang," ujar Kartini.
Dia terus bertanya kepada suaminya mengenai keberadaan Andre, namun tak pernah mendapatkan jawaban. Ketika hamil anak keempat, Theo meninggalkan Kartini dan tak terdengar kabarnya sampai sekarang.
2. Pencarian yang gagal
Andre dan Marjolein berkunjung ke Indonesia pada tahun 2013 dan mereka juga menyempatkan diri ke Lampung.
Kunjungan pertama ke negara asalnya itu meninggalkan kesan mendalam.
"Saya merasa saya berada di komunitas saya sendiri, warna kulit saya sama, keramahan, dan itu terasa mendalam pada diri saya," ungkap Andre.
Setahun berikutnya, Andre dan Marjolein sempat mencari orang tuanya lewat para suster di Rumah Sakit Panti Secanti tempat dia lahir.
Saat itu, Andre sempat bertemu dengan seseorang yang mengenal ayahnya.
Sayang, dia tak berhasil menemukan keluargannya.
Namun pertemuan dengan kenalan ayahnya di masa muda tak memberinya petunjuk berarti untuk dapat menemukan orang tuanya.
Di sisi lain, Andre tetap menyimpan keinginan bertemu dengan orang tua kandungnya, terutama setelah kelahiran putranya yang kini berusia 1,5 tahun.
3. Diadopsi Warga Belanda saat Usia 5 Bulan
Andre diadopsi warga Belanda Jan Kuik dan Mieke Kuik pada usia lebih dari empat bulan,
Dalam dokumen adopsi dan akta notaris, orang tua angkat Andre mendapatkan anak angkatnya dari Yayasan Pangkuan si Cilik di Jakarta yang dipimpin oleh Lies Darmadji pada 23 Juni 1976.
Tak jelas bagaimana Andre bisa berada di Yayasan tersebut ketika masih bayi.
Dari Jakarta, Andre dibawa pasangan Kuik ke Den Ham Belanda.
Di sana Andre dibesarkan bersama kakak angkat laki-laki dan perempuan asal Thailand dan adik angkat dari Indonesia.
4. Pertemuan dengan Ibu Kandung
"Kalau dokumen tidak begitu jelas, namun kita dapat informasi dari orang-orang yang waktu itu pernah tinggal dengan orang tuanya, kami merasa yakin dapat menemukan itu," jelas Eko Murwantoro, tim pencari orang tua kandung dari Yayasan Mijn Roots.
Untuk memastikan Kartini merupakan orang tua Andre, Yayasan Mijn Roots melakukan tes DNA dan hasilnya positif.
Andre merupakan salah satu dari 24 anak adopsi warga Belanda yang berhasil kembali bertemu dengan keluarga mereka melalui bantuan Yayasan Mijn Roots.
Andre pun tak dapat menahan tangis ketika pertama kali bertemu ibu kandungnya, setelah 40 tahun.
Bagi Andre Kuik dan pasangannya, Marjolein Wissink, perjalanan ke Lampung pada pertengahan April lalu, merupakan yang ketiga kalinya.
5. Berkunjung Selama Satu Pekan
Saat ini Andre telah mengetahui bahwa dia memiliki dua kakak laki-laki Wely dan Untung serta seorang adik perempuan Dewi Agustina. Salah satu kakaknya, Untung telah meninggal saat masih kecil karena sakit.
"Kalau wajahnya mirip sama ayahnya," kata Kartini sambil menatap wajah anaknya yang ketiga itu. Senyum mengembang di wajahnya.
Andre mengaku lega ketika mengetahui Kartini tidak berniat menyerahkan dirinya dan pernah menyusuinya selama empat hari.
"Saya tahu ia tidak berniat menyerahkan saya," kata Andre.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama satu pekan, Andre tampak ingin lebih jauh mengenal keluarganya, melalui makanan, kebiasaan dan pekerjaan mereka, antara lain ikut ke sawah dan melihat pembuatan batu bata, yang menjadi pekerjaan sehari-hari kakak dan adiknya,
"Saya akan belajar bahasa Indonesia, sehingga bisa berkomunikasi secara langsung ketika saya kembali lagi (ke sini) tahun depan," kata Andre.
• Gaun Siswi SMA Ini Dinilai Tak Sopan, Posenya Dianggap Menghina Budaya, Fakta Sebaliknya Terkuak
• Ingat Pemeran Rosalinda dan Maria Mercedez? 20 Tahun Usai Masa Kejayaannya, Begini Kabar Thalia