Cerita Viral
Gaun Siswi SMA Ini Dinilai Tak Sopan, Posenya Dianggap Menghina Budaya, Fakta Sebaliknya Terkuak
Keziah Daum adalah seorang gadis berusia 18 tahun yang baru-baru ini menerima banyak komentar pedas di media sosial untuk baju yang dipakainya.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Keziah Daum adalah seorang gadis berusia 18 tahun yang baru-baru ini menerima banyak komentar pedas di media sosial untuk baju yang dipakainya.
Banyak orang tidak senang dengan pilihan Keziah untuk mengenakan gaun Chinese qipao saat ia menghadiri prom nite atau malam perpisahan di SMA-nya.
Keadaan menjadi sangat buruk pada 22 April 2018 waktu setempat ketika dia memposting foto dirinya dalam gaun itu di Twitter.
Foto-fotonya viral di Twitter dalam sekejap dengan mendapat 106k likes dan 23,9k komentar.
Orang-orang mulai menyebut gaunnya sebagai bentuk ‘apropriasi kultural' dan ‘rasisme’.
Tapi masih banyak pula orang yang membela Keziah.
Mereka membela Keziah dengan mengatakan bahwa pakaiannya adalah tentang orang-orang yang berbagi budaya dan tradisi mereka.
Selain itu, tindakan bullying yang ditujukan pada seorang gadis 18 tahun hanya karena bajunya itu bukanlah bentuk keadilan.
Apropriasi kultural adalah proses 'meminjam', 'menggunakan', bahkan 'mengambil' secara bebas atribut, unsur, ikon, bahkan ritual budaya milik kelompok minoritas atau kelompok yang rentan mengalami diskriminasi dan eksploitasi.
Tindakan ini biasanya dilakukan tanpa menunjukkan bahwa seseorang memahami atau menghormati budaya yang digunakan.
Ini selalu menjadi pembahasan yang memecah-belah, dengan unsur-unsur kekuasaan dan ketidaksetaraan.
Setiap tindakan kecil yang dilakukan oleh seseorang bisa saja merupakan bentuk apropriasi.
Namun, karena kurangnya pemahaman terhadap konsep ini, banyak orang justru mengabaikannya.
Bagaimana cara membedakan apresiasi tradisi dengan apropriasi budaya?
Garisnya tipis dan sangat bergantung pada perspektif.