Hari Pendidikan Nasional
Mengenang Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, yang Justru Tak Selesaikan Sekolah
Pemilihan tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas sendiri memang dimaksudkan untuk menghormati jasa Ki Hajar Dewantara, karena merupakan hari kelahirannya.
Editor: Melia Istighfaroh
Setelah itu Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi dan juga menulis.
Tulisannya yang paling terkenal berjudul 'Seandainya Aku Seorang Belanda'.
Akibat tulisan ini, ia ditangkap dan diasingkan ke Belanda pada tahun 1913.
Di Belanda, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi para pelajar asal Indonesia, Perhimpunan Hindia.
Di sinilah ia kemudian mulai mewujudkan cita-citanya untuk dapat memajukan kaum pribumi.
Ia ingin bangsa Indonesia belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh ijazah pendidikan yang bergengsi.
• Lucinta Luna: Mual dan Mau Muntah, Gandhi Fernando Ingatkan Minum Susu Hamil
3. Dirikan Taman Siswa
Pada tahun 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia.
Ia bergabung dan menjadi guru dalam sekolah binaan saudaranya.
Di sini ia mempunyai pengalaman mengajar yang kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang akan dia dirikan.
Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara berhasil mendirikan sebuah sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa.
Perguruan ini menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada bangsa Indonesia.
Hal ini agar mereka mencintai bangsa dan Tanah Air, serta berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
Pemerintah Belanda sempat akan menutup sekolah ini pada 1 Oktober 1932.