Breaking News:

Ini Alasan Kelompok #2019GantiPresiden Lakukan Aksi di Bundaran HI Hingga Videonya Viral di Medsos!

Beredar video viral kelompok berkaus #2019GantiPresiden lakukan aksi hingga mengintimidasi orang lain. Ternyata ini alasan dibalik aksinya!

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Irsan Yamananda
YouTube
Sekelompok orang memakai kaus #2019GantiPresiden melakukan intimidasi 

Dirinya secara terang-terangan mengaku ingin meramaikan tagar #2019GantiPresiden yang belakangan ini sedang trending di media sosial.

"Ya, kalau secara masyarakat awam seperti saya, banyak kebijakan yang tidak berpihak ke masyarakat. Mungkin yang katanya untuk keuntungan bagi rakyat, tetapi belum dirasakan maksimal," ucapnya.

Cewek 13 Tahun Hamil, Usia 17 Tahun Punya 2 Anak, Di-bully Habis-habisan, tapi Akhirnya Tak Terduga

Nevid mencontohkan hal itu dengan penegakan hukum yang menurutnya masih berat sebelah.

Dirinya juga menyinggung maraknya impor kebutuhan pokok dan masalah perekonomian yang lain.

"Terus karena kami punya teman di Tanah Abang yang kebetulan punya grosir topi dan omzetnya turun, ya, sudah kami bantu, kami pesan, dan kami bagikan," paparnya.

Nevid mengaku, ada sekitar 1.200 topi topi yang dia bagikan kepada warga yang ikut CFD.

Dirinya juga mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan karena banyaknya perbincangan di media sosial untuk meramaikan #2019GantiPresiden di CFD.

Namun, Nevid membantah jika aksi yang dilakukannya itu atas perintah pihak tertentu, misalnya parpol, komunitas, atau kelompok pendukung calon tertentu.

"Enggak ada kok, Mas," ujar Nevid.

Ditemui secara terpisah, seorang warga bernama Toni merasa Indonesia saat ini telah mengalami kemunduran.

Dirinya pun menyoroti soal utang yang membengkak, intimidasi terhadap umat Islam, hingga tak terlaksanakannya janji-janji pemerintahan Presiden joko Widodo.

"Kalau janji kampanye contoh yang mendasar saja, penciptaan 10 juta lapangan pekerjaan itu belum dirasakan. Sebab, kami tahunya di masyarakat yang penting ini, kan," ucapnya.

Dirinya juga menyinggung soal masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia secara ilegal.

Menurut Toni, hal itu bisa berdampak pada melebarnya kesenjangan antara tenaga kerja asing dan lokal.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2/4
Tags:
TribunStyle.comJakarta#2019GantiPresiden
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved