Orang Ini Beberkan Kenapa Orang Sunda tak Boleh Nikahi Orang Jawa dan Sebaliknya, Sudah Berabad-Abad
Seorang pengguna Twitter bernama akun @urjurist membeberkan alasan kenapa sentimen-sentimen antar suku ini bisa terjadi.
Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Hayam Wuruk yang bingung tidak serta merta menjawab permintaan Gajah Mada, ia pun masih berpikir bahwa hal tersebubt akan menimbulkan konflik.
Namun, karena tak menjawab dan memilih diam, Gajah Mada mengira bahwa Hayam Wuruk setuju saja dengan permintaanya tersebut.
Tanpa menunggu kepastian dari Hayam Wuruk, Gajah Mada mencegat rombongan Raja Linggabuana di Bubat dan mengatakan bahwa jika ingin masuk ke Majapahit, Linggabuana harus menyerahkan kerajaannya.
Jelas, Linggabuana tak menyangka bahwa acara pernikahan berubah menjadi penyerahan kerajaan.
Linggabuana menolak permintaan Gajah Mada, dan akhirnya mereka berperang.
Perang tersebut dikenal dengan Perang Bubat.
Karena rombongan Linggabuana yang hanya sedikit, mereka akhirnya kalah oleh pasukan Majapahit, tewas tak tersisa.
Linggabuana pun mati dalam perang tersebut, dan meninggalkan Dyah Pitaloka sendiri.
Dyah Pitaloka hanya bisa bersedih dan memutuskan untuk bela pati atau bunuh diri.
Gajah Mada pun pulang membawa kabar kemenangan telah mengalahkan Linggabuana.
Kabar tersebut jelas mematahkan hati Hayam Wuruk yang pernikahannya gagal.
Karena itu hubungannya dengan Gajah Mada menjadi renggang.
Setelah kejadian itu, hubungan antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda tak pernah membaik.
Segala usaha dilakukan namun tanpa hasil.
Adik kandung Dyah Pitaloka, Pangeran Niskalawastu Kancana yang masih hidup menjadi pewaris takhta Kerajaan Sunda galuh hingga menjadi raja Sunda Galuh dan dikenal sebagai Prabu Siliwangi.