Cerita Viral
Murid Dihukum Karena Tak Mau Meninggalkan Kelas, Ayahnya Sampai Dapat Ancaman, Fakta Mulia Terungkap
Seorang siswa SMA di Ohio telah diskors setelah memutuskan untuk tinggal di sekolah saat teman-temannya bergabung dalam sebuah demonstrasi.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang siswa SMA di Ohio telah diskors setelah memutuskan untuk tinggal di sekolah saat teman-temannya bergabung dalam sebuah demonstrasi pemogokan nasional melawan kekerasan bersenjata pada hari Rabu (14 Maret 2018).
Jake Shoemaker, seorang murid SMA di Hilliard Davidson High School, memilih untuk tinggal di kelas dan mengerjakan tugasnya.
Akibat tindakannya, Jake diberi skorsing oleh sekolahnya.
• Model Cantik Ini Hidup Sukses tapi Punya Masa Lalu Kelam, Ia Dibuang Saat Bayi Karena Tak Punya Kaki
Menurut ABC6, alasan dihukumnya Jake, seperti yang dinyatakan dalam formulir suspensinya, berbunyi:
"Siswa menolak mengikuti instruksi."
Distrik sekolah mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas keselamatan siswa sebagai alasan hukuman, yang baru satu hari keluar sekolah.
Stacie Raterman, juru bicara Hilliard City Schools mengatakan:
"Saya hanya bisa memastikan bahwa tidak ada siswa yang diskors karena tidak ikut keluar, juga tidak dihukum karena ikut keluar."

Sebuah potongan surat hukuman untuk Jake telah menjadi viral.
Sampai akhirnya Jake berkomentar:
"Aku benar-benar tidak punya pilihan disini."
"Jika Anda keluar, Anda sedang melakukan demonstrasi untuk melawan kekerasan bersenjata dan jika Anda duduk di lubang ini bersama orang-orang lain ini, Anda adalah pro kekerasan senjata."
"Ini adalah protes politik paling kecil yang ada dan hal yang saya protes dalam politik di kelas."
"Aku merasa tidak memiliki tempat."
"Di sebuah sekolah, di sebuah distrik, di mana saja."

Surat hukuman Jake rupanya memuat nomor telepon ayahnya, Scott Shoemaker, yang membuat mereka mendapat serangkaian telepon asing.
Scott mengatakan bahwa ia menerima banyak kemarahan.
Begitu juga banyak penelepon yang mengira anaknya diskors karena pergi keluar.
Ayah Jake bahkan mengungkapkan bagaimana dia mengalami beberapa ancaman pembunuhan.

Scott membagikan pengalamannya ke Facebook untuk memberikan klarifikasi:
"Saya memiliki hari-hari yang normal kemarin sebelum mendapatkan cerita dari anak saya."
"Ternyata nomor telepon saya ikut beredar ke semua media dan seluruh penjuru negeri mulai menghubungi dan meneror saya."
"Jacob merasa terpaksa membuat keputusan itu di sekolah, tapi menahan diri."
"Ini bukan pertama kalinya kami memiliki masalah dengan urusan politik di kelas karena banyak yang sangat sadar."
"Saya bangga pada anak saya karena berpegang pada senjatanya dan menghindari politik di sekolah meski sekolah dan distrik sekolah kurang dari senang dengan keputusannya."
"Mungkin perhatian yang tidak mereka inginkan menjadi sebuah keputusan keras yang mereka buat."
Baik Jake dan ayahnya mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan orang-orang, yang mendominasi lewat media sosial, untuk menggunakan keputusan remaja tersebut untuk membantu agenda politik mereka sendiri.
Scott Shoemaker mengatakan bahwa dia berencana untuk berbicara dengan para petinggi sekolah secepat mungkin.
(TribunStyle/Yohanes Endra)