Cerita Viral
Jarang Menuai Kontroversi, Emma Watson Bikin Geger dengan Tato Barunya, Perhatikan Tulisannya!
Tidak mengherankan melihat Emma menunjukkan solidaritasnya untuk wanita lain yang telah menjadi korban seksisme di Hollywood.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Emma Watson identik dengan banyak hal: aktris, feminis, lulusan Sastra Inggris, aktivis, advokat, dan Goodwill Ambassador United Nation atau Duta Wanita PBB.
Watson kini berusia 27 tahun.
Selama ini ia memang jauh dari sorotan.
Tapi akhirnya semua mata tertuju padanya saat ia memperkenalkan sebuah tato baru di lengannya dengan memakai kata 'Times Up' untuk mendukung gerakan Hollywood melawan pelecehan seksual.
• Ingat Drummer Cantik Jeane Phialsa? Ia Kini Tampil Berhijab, Aura & Talentanya Kian Menyejukkan Hati
Aktor Beauty And The Beast itu berjalan di karpet merah pesta Vanity Fair Oscar tadi malam, dan bergaul dengan sesama pelopor kesetaraan gender dan feminis di Hollywood.
Watson sepertinya tidak menyadari tanda kutip (pada tulisan Time's) hilang dari tato barunya.
Padahal, ejaan tersebut mestinya bertuliskan 'Time's Up' sesuai dengan gerakan wanita anti pelecehan keseksual di industri perfilman Hollywood.
Beberapa orang telah mengkritik pilihan Watson yang memasang tato dirinya sendiri.
Tato ini dianggap sebagai sikap ironis yang tidak bijaksana untuk dipertimbangkan.
Apalagi mengingat pesan di baliknya sangat terkait dengan gagasan tentang otonomi tubuh perempuan.
Beruntung, menurut kabar yang beredar tato itu adalah tato sementara.

Watson telah menjadi sosok yang paling memperjuangkan hak-hak perempuan selama bertahun-tahun.
Dari layar perak, Watson memulai sebuah klub buku feminis, memperjuangkan aktivis lain seperti Malala Yousafzai, dan memulai kampanye HeforShe, yang mendorong orang untuk membela kesetaraan gender.
Dalam pidatonya pada bulan Juli 2014 di Markas Besar PBB di New York, dia menggambarkan 'seksualisasi oleh elemen media tertentu' pada usia empat belas tahun setelah membintangi franchise Harry Potter.
Jadi, tidak mengherankan melihat Emma menunjukkan solidaritasnya untuk wanita lain yang telah menjadi korban seksisme di Hollywood, dengan konsekuensi yang bervariasi dan mengerikan.

Unggahannya ke Twitter setelah kampanye 'Me Too' menjadi viral, dia menulis:
"Saya berdiri dengan semua wanita yang telah dilecehkan secara seksual, dan terpesona oleh keberanian mereka. Perlakuan buruk terhadap wanita ini harus dihentikan."
Hollywood dipaksa untuk bercermin ketika tuduhan pelecehan seksual muncul, mulai dari perilaku meraba hingga pemerkosaan yang dilakukan Harvey Weinstein.
Sampai saat ini, lebih dari 100 wanita menuduh mantan bos Miramax melakukan kesalahan seksual.
Aktor lain yang telah berbagi kisah pelecehan seksual mereka sendiri adalah Uma Thurman, Salma Hayek, dan Reese Witherspoon.
Weinstein menolak semua tuduhan kriminal.
Tadi malam, Jimmy Kimmel membuka Academy Awards ke-90 dengan menunjukkan bahwa Oscar adalah orang yang paling dihormati di Hollywood.
Pembawa acara talk show tersebut mengatakan:
"Oscar adalah orang yang paling dihormati di Hollywood, dia menyimpan tangannya di tempat yang semua orang bisa melihatnya, tidak pernah mengatakan kata kasar dan, yang terpenting, tidak bermasalah dengan alat vital sama sekali."
"Dia benar-benar jenis pria yang kita butuhkan lebih banyak di kota ini.
Gerakan Time's Up, yang didirikan oleh seorang wanita terkemuka di Hollywood, melihat sebagian besar peserta wanita di upacara penghargaan Golden Globe Awards ke-75 (7 Januari) mengenakan pakaian hitam sebagai solidaritas dengan korban pelecehan seksual.
Time's Up didukung oleh lebih dari 300 wanita di Hollywood termasuk Meryl Streep, Michelle Williams, Laura Dern, Jessica Chastain, dan dan Oprah Winfrey.
Kalian bisa menonton pidato kuat Winfrey di bawah ini:
Kelompok ini bergabung untuk memperjuangkan kesetaraan gender di jajaran eksekutif dan memberikan bantuan hukum sebesar 13 juta Dolar AS (untuk korban pelecehan seksual).
Hollywood memiliki jalan panjang untuk mencapai perlakuan adil bagi kaum minoritas.
Ini sangat luar biasa saat menyaksikan tokoh masyarakat saling mendukung dalam masalah yang terlalu banyak mempengaruhi kehidupan.

(TribunStyle/Yohanes Endra)