Resensi Film 'Eiffel I'm In Love 2', Lanjutan Kisah Romantis Adit-Tita yang Bikin Baper!
Setelah 12 tahun, Soraya Intercine Films merilis sekuel dari kisah cinta Adit dan Tita yang bikin gemas.
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Eiffel I'm In Love adalah salah satu film romansa Indonesia yang legendaris.
Film ini bahkan disebut-sebut saingan dari film 'Ada Apa Dengan Cinta' saat dirilis dulu.
Mengikuti film Ada Apa Dengan Cinta yang merilis sekuel, Eiffel juga mengobati rasa kangen penonton dengan rilisan lanjutan kisahnya.
Film Eiffel yang pertama menceritakan kisah cinta antara Tita, murid SMA dengan Adit, cowok sombong anak teman Ayahnya.
Dari yang awalnya benci, mereka akhirnya saling suka.
Hingga akhirnya Adit harus kembali ke Paris yang disusul Tita beberapa waktu kemudian.
• Lucunya Gempita, El Barack dan Rafathar Saat Perankan Parodi Film Dilan, Bikin Ngakak!
Film Eiffel membuat banyak film Indonesia melakukan syuting di luar negeri.
Kini, setelah 12 tahun, Soraya Intercine Films merilis sekuel dari kisah cinta Adit dan Tita yang bikin gemas.
Lihat resensinya seperti yang dilansir dari flickmagazine.com!
Eiffel… I’m in Love 2 membuka gelarannya dengan opening credit berhiaskan foto-foto adegan dari film pertamanya.
Pembuka ini cukup ampuh dalam meningkatkan mood sehingga terbersit sekelumit rasa tidak sabar untuk mengetahui sejauh mana kisah kasih Tita (Shandy Aulia) dengan Adit (Samuel Rizal) telah berkembang setelah kita tidak lagi mendengar perkembangannya selama belasan tahun.
Setelah bertahun-tahun, ternyata Tita tidak benar-benar berubah – dalam artian masih manja dan ibunya tetap bersikap kelewat protektif kepadanya.
Hubungan Tita dengan Adit yang telah dibina selama 12 tahun masih awet-awet saja sekalipun LDR (long distance relationship) dan diwarnai pertengkaran saban hari tiap kali saling berkomunikasi.
Tak pernah naik level dari ‘tunangan’, Tita mulai berharap Adit akhirnya akan mengajaknya ke pelaminan pasca dia beserta keluarganya diajak pindah sementara ke Paris untuk mengurus bisnis restoran milik orang tua Adit yang terbengkalai.