Jadwal Pertandingan
Jadwal Siaran Langsung Piala Presiden, Persaingan Sengit Macan Kemayoran dan Serdadu Tridadu
Jadwal siaran langsung Piala Presiden, persaingan sengit Macan Kemayoran dan Serdadu Tridadu
Editor: Desi Kris
Hal tersebut pun mendapat penegasan dari Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, sosok yang telah mengemban tugas tersebut sedari edisi pertama, yakni 2015.
Dalam sebuah wawancara, Ara, sapaan akrab Maruarar, mengatakan, turnamen Piala Presiden diawali dari visi dan misi Presiden Jokowi, yakni bagaimana membuat sepak bola Indonesia transparan, terutama soal keuangan.
"Dari diskusi pada 2015, kami sepakati bahwa turnamen ini harus diaudit dan tidak menggunakan uang negara, baik itu APBN, APBN, BUMN, dan BUMD," ujar Ara, seperti dikutip dari Bolasport.com.

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018, Maruarar Sirat, hadir pada babak 8 besar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah (03/02/2018) Sabtu sore.
Tujuan soal ekonomi kerakyatan dan transparansi pun coba direfleksikan dalam pelaksanaan turnamen.
Pada pertandingan pembuka Piala Presiden 2018, panitia mencatat, laga yang berlangsung di Bandung itu mampu menyedot sedikitnya 1.041 pedagang kaki lima dan 263 pedagang asongan.
Penonton yang hadir dalam laga itu berjumlah 25.727 dengan pendapatan dari tiket sebesar Rp 1,3 miliar.
Getar perputaran ekonomi pada perhelatan ini kian terasa saat laga delapan besar digelar di Solo, tepatnya di Stadion Manahan.
Tempat pertandingan itu tidak hanya dipenuhi oleh para suporter dari klub peserta delapan besar, tetapi juga "diguyur" limpahan rezeki bagi para pedagang kaki lima.
Amin, seorang pedagang asongan yang berjualan aneka minuman kemasan, seperti kopi dan teh, mengaku bahwa omzetnya naik delapan kali lipat daripada hari biasa.
"Biasanya, saya hanya bisa mendapat paling banyak Rp 500.000 per hari. Hari ini bisa Rp 4 juta," kata Amin, seperti dikutip dari harian Kompas, Selasa (6/2/2018).
Bicara soal transparansi, hal yang paling mudah dilihat adalah saat ada pertandingan yang ditayangkan di televisi, penonton dapat menyimak laporan data yang dimunculkan di layar kaca.
Data-data yang dilaporkan adalah jumlah penonton, pendapatan dari tiket, hingga jumlah pedagang asongan.
"Transparansi merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjaga kemurnian Piala Presiden," ucap Ara.
Baik, untuk bahasan ini, terlebih soal ekonomi kerakyatan dan transparansi, apakah Jokowi mesti mendapat "kartu kuning" lagi?
Jangan lupakan prestasi
Kembali ke klimaks turnamen yang dalam beberapa jam ke depan akan berlangsung. Laga puncak ini terasa prestisius setelah dua tim yang memastikan tempat, yakni Persija Jakarta dan Bali United, dapat dikatakan merupakan representasi negeri ini.
Persija mewakili ibu kota dan pusat pemerintahan negeri ini, sementara Bali United menjadi cerminan dari betapa indahnya wisata, khususnya pantai, Indonesia.
Jangan lupakan pula kesamaan kedua tim tersebut saat ini. Persija dan Bali United kini tengah merepresentasikan sepak bola negara di kancah internasional.
Ya, Macan Kemayoran, julukan Persija, dan Serdadu Tridatu, julukan Bali United, sama-sama mewakili Indonesia di kancah kompetisi Asia, yakni Piala AFC, pada tahun ini.

Aksi simpatik striker Johor Darul Takzim, Luciano Figueroa kepada kiper Persija, Andritany Ardhiyasa pada laga Grup H Piala AFC 2017 di Stadion Larkin, Johor Bahru, Rabu (14/2/2018) malam.
Namun, ada persoalan pelik yang sebenarnya bisa saja diantisipasi jauh sebelumnya, yakni jadwal mepet antara laga semifinal Piala Presiden dan laga perdana yang harus kedua tim tersebut jalani di Piala AFC.
Dilema pun terjadi saat Persija dan Bali United harus mempersiapkan atau memilih pemain, bahkan skala prioritas dalam pertandingan tersebut.
Hingga akhirnya pilihan ditentukan dan apa yang dialami seperti antiklimaks. Di Piala Presiden, Persija, dengan kekuatan utama, termasuk idola baru Marko Simic, sukses menembus final dengan meyakinkan setelah menyingkirkan PSMS Medan.
Akan tetapi, pada laga perdana Piala AFC, Persija, yang tak menurunkan Simic dan beberapa pilar penting, hancur lebur setelah kalah 0-3 dari wakil Malaysia, Johor Darul Takzim, Rabu (14/2/2018).
"Pemain kami agak kelelahan setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang dari Solo, Jakarta, Singapura, dan Johor," ujar pelatih Persija, Stefano Cugurra alias Teco.
Begitu pun dengan Bali United. Pada laga perdana, berlaga di hadapan publik sendiri, Bali United kalah dengan skor 1-3 dari klub asal Myanmar, Yangon United, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (13/2/2018).
Setelah hal itu, pro-kontra pun terjadi. Ada yang menyayangkan Persija dan Bali United lebih mementingkan gengsi lokal di Piala Presiden daripada Piala AFC.
Mereka berpendapat, Piala Presiden itu hanya turnamen pramusim dan tidak resmi, sedangkan Piala AFC resmi dan membawa nama negara.
Namun, ada pula yang memaklumi hal tersebut. Mereka beranggapan bahwa apa yang dicapai oleh Persija dan Bali United pada Piala Presiden sudah dekat dengan juara (menembus final), sedangkan di Piala AFC baru laga perdana.

Pertandingan Grup G Piala AFC 2018 antara Bali United dan Yangon United di Stadion Kapten I Wayan Dipta , Gianyar, Selasa (13/2/2018).
Ada yang tersirat dan berupa benang merah dari kejadian tersebut. Ya, jadwal, seperti tadi diungkap sebelumnya bahwa jadwal mepet bisa jadi dialami Persija dan Bali United.
Hal yang lumrah di dunia sepak bola kita jadwal kompetisi tidak menentu, bisa diundur, bisa maju.
Teranyar ini, misalnya, jadwal Liga 1, kasta teratas kompetisi Indonesia, untuk tahun ini mundur, dari rencana 24 Februari, 3 Maret, hingga menjadi 10 Maret. Begitulah.
Kini, kembali lagi ke tujuan Piala Presiden, tetapi untuk bahasan ini lebih ke muara prestasi, terlebih selain Piala AFC ada juga Asian Games di depan mata, apakah Jokowi, lebih tepatnya kepada pengurus PSSI, mesti mendapat "kartu kuning"?
Semoga yang terbaik bagi klub yang merepresentasikan negeri di kancah internasional dan timnas kebanggaan kita...
(Kompas.com/Eris Eka Jaya)
Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: