Terpopuler Kemarin
Begini Perbedaan Pernyataan dari Zaadit Taqwa dan Obed Kresna di Mata Najwa, Kamu Setuju Mana?
Baik dari pihak mahasiswa, eksekutif, maupun legislatif saling bertukar pendapat dan pikiran.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Diah Ana Pratiwi
Sementara yang kedua adalah Presiden Mahasiswa (Presma) UGM, Obed Kresna.
Perbedaan jawaban dari dua sosok ini terlihat jelas di segmen terakhir.
Kala itu, Najwa Shihab selaku moderator dan pembawa acara memberikan pertanyaan seputar peran mahasiswa di masyarakat yang juga menjadi closing statement/ penutup di acara Mata Najwa.
Pertanyaan ini Najwa tunjukkan pada kelima wakil mahasiswa yang hadir di sana.
• Tuai Banyak Pujian Karena Dianggap Bijak Berbicara, Siapa Sangka Ketua BEM UGM Pernah Kena Isu SARA
"Bagaimana memastikan menjaga idealisme, independensi, kemurnian, tidak ditunggangi oleh pihak manapun untuk kepentingan politik praktis?" tanya Najwa.
"Apa peran yang bisa dijalankan saat ini?" imbuhnya.
Zaadit mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Pria yang mengenakan jas almamater kuning itu mengatakan bahwa mahasiswa harus selalu ada di garis terdepan guna menyambungkan lidah masyarakat.
"Kemudian dikemas dengan cara-cara intelektual dan disampaikan secara langsung kepada pemerintah," ungkap Zaadit di depan para penonton Mata Najwa.
Dia juga menambahkan, hal tersebut dilakukan agar pemerintah dapat mendengarkan suara masyarakat dan menindaklanjutinya ke dalam sebuah solusi.
• Curi Perhatian Warganet Saat Tampil di Acara Mata Najwa, Inilah 5 Hal Menarik dari Obed Kresna
Jawaban berbeda dilontarkan oleh Presma UGM, Obed Kresna.
Di awal, dia menegaskan bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami perpecahan.
"Orang yang seringkali mengkritik pemerintah dianggap anti pemerintah dan orang yang mendukung pemerintah dikatakan sebagai pro pemerintah," ungkap Obed.