Wanita Mengira Lakukan Donor Darah untuk Penelitian, 15 Tahun Berselang, Kaget Tahu Fakta Sebenarnya
Wanita ini lakukan donor saat bayinya baru lahir. Dikira untuk penelitian, 15 tahun kemudian ia kaget tahu fakta sebenarnya. Ternyata
Penulis: Anggraini Wulan Prasasti
Editor: Anggraini Wulan Prasasti
TRIBUNSTYLE.COM - Wanita ini baru saja temukan fakta tak terduga usai berikan donor darah 15 tahun yang lalu.
Donor darah adalah kegiatan rutin yang dilakukan beberapa orang.
Selain sebagai bentuk aksi sosial, donor darah juga dipercaya bisa memberi dampak baik untuk kesehatan sang pendonor.
Pendonor darah tak selalu tahu pada siapa darah mereka akan diberikan.
Sebuah kisah unik dialami oleh seorang ibu bernama Tracey Dones.
Tracey memiliki seorang putra bernama Anthony Dones.
Pada tahun 2002, Anthony yang masih kecil sudah mengalami berbagai masalah kesehatan.
"Dia tidak berkembang. Dia hanya menatapku. Dia kecil," ungkap Tracey pada ABC News.

Akhirnya, Tracey memeriksakan kondisi sang putra pada dokter.
Ibu asal New York, Amerika Serikat ini kaget saat tahu diagnosis yang diberikan dokter.
Ternyata Anthony mengidap osteopetrosis infantil ganas.
Kondisi ini mempengaruhi kepadatan tulang dan mengakibatkan banyak komplikasi, seperti kebutaan dan kelainan pertumbuhan.
"Ya Tuhan, rasanya seperti duniaku runtuh sepernuhnya," ucapnya.
Tapi, berita buruk tak berhenti sampai di situ saja.
Dokter mengatakan bahwa tanpa donor darah tali pusat, Anthony yang saat itu berusia 4 bulan akan meninggal.
Akhirnya, keluarga Tracey pun langsung mencari pendonor.
Untungnya, mereka bisa menemukan donor tepat pada waktunya.

Setelah menjalani transplantasi, Anthony pun bisa selamat dan pulih.
Meski bertahun-tahun sudah berlalu, Tracey tak pernah melupakan pendonor sang anak.
"Selama 15 tahun aku memikirkan donor tersebut dan bagaimana mereka bisa menyelamatkan nyawa putraku," jelasnya.
Setelah 15 tahun, kondisi Anthony kini sudah baik-baik saja.
Meski ia tak bisa melihat, Anthony menjalani hidupnya dengan bahagia.
Belakangan, saat ulang tahun Tracey, ia dan putranya menjalani tes DNA untuk tahu asal-usul mereka.
Tapi, ada yang aneh dengan hasil tes Anthony.
Hasil tesnya tidak sesuai dengan keluarga Tracey.
Setelah beberapa lama merasa bingung dan heran, akhirnya Tracey menyadari sesuatu.
Hasil tes Anthony ternyata terpengaruh transplantasi tali pusat yang telah ia jalani.
Melalui hasil inilah Tracey justru merasa punya kesempatan untuk bertemu dengan pendonor Anthony.
Tak disangka, pada akhirnya ia bisa menghubunginya melalui Facebook.
Ternyata, pendonor tersebut bernama Sam Bosques.

Sam sebenarnya tak ingat kejadian tersebut karena pada saat itu ia juga baru saja dilahirkan.
Setelah lahir, sang ibu, Patti Bosques, memutuskan untuk memberikan darah tali pusat putrnya.
Patti mengira donor tersebut akan digunakan untuk penelitian.
Patti sama sekali tak tahu bahwa donor anaknya digunakan untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
Tracey akhirnya meminta bertemu secara langsung.
Pertemuan emosional 2 pasangan ibu dan anak ini terjadi pada 13 Januari 2018.
Anthony dan Sam akhirnya bertemu pertama kalinya dan mengenal dengan baik.
Keduanya bahkan bermain video games bersama saat ibu mereka mengobrol.

Tak lupa, Tracey mengucapkan rasa terima kasihnya pada Patti.
Berkat keputusannya untuk mendonorkan darah tali pusat anaknya, ia bisa menyelamatkan Anthony.
"Aku sangat senang," ungkap Patti.
"Saat aku mendonorkan darah tali pusat, aku mengira akan digunakan untuk penelitian.

Aku benar-benar tidak tahu akan memberikan dampak besar untuk hidup seseorang."
Kedua ibu ini berharap keluarga mereka tetap bisa lebih mengenal satu sama lain.

"Dia bagian dari kami. Kini aku punya anak genetik," ucap Patti. (TribunStyle.com, AWP)