Tak Ingin Simpan Dendam, Salmafina Pilih Maafkan Taqy Malik, Bahagia Gak Seharusnya Memaksa?
Lantaran menurutnya memaafkan bisa membuat diri sendiri menjadi lebih baik.
Penulis: Indita Kameswari
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Rumah tangga Salmafina Sunan dengan Taqy Malik saat ini sedang berada diujung tanduk.
Salma dan Taqy memutuskan untuk menikah di usia mereka yang masih sangat belia.
Namun sayang pilihan tersebut rupanya berujung petaka.
Baru beberapa bulan usia pernikahan mereka, keduanya memutuskan untuk bercerai.
• Viral! Pacaran 7 Tahun & Segera Menikah, tapi Gadis ini Alami Mimpi Buruk, Kisahnya Bikin Nangis
Perceraian keduanya diiringi dengan berbagai macam drama yang ada.
Salah satunya adalah tudingan pihak Taqy pada Salma yang disebut terlalu sering bermain drama dan mengumbar aib rumah tangga.
Sebagai seorang perempuan, tentu Salma merasa tersakiti dengan keputusan yang dipilihnya dan Taqy.
Dilansir TribunStyle.com dari akun Instagram Salma, Selasa (9/1/2018).
Wanita berusia 18 tahun ini mengaku jika tak ingin menyimpan dendam pada sang suami.
Meski merasa tersakiti, ia tetap akan memaafkan segala kesalahan Taqy.
Lantaran menurutnya memaafkan bisa membuat diri sendiri menjadi lebih baik.
Tak hanya itu, Salma juga mempunyai anggapan jika bahagia tak seharusnya maksa.

"Sebuah pesan dariku yang pernah mengalami pahitnya hidup, yang membekukan hati sebegitu dalam.
Bukan benci yanng menjauhkan kita dari seseorang melainkan kekecewaan yang mendalam. Tapi inget.. Allah mengajarkan kita untuk selalu memaafkan kesalahan dan kekhilafan orang lain. Gak ada cara yang lebih tepat untuk membuang rasa kecewa dan sakit hati selain memaafkan. Menurutku sendiri rasa maaf yang kita berikan akan mendatangkan keajaiban, kita bisa lebih berdamai dengan keadaan dan diri sendiri. Ketika dendam masih ada pasti kita gak akan pernah tenang, pokonya gimanapun caranya dia harus ngerasain apa yang kita rasain/gimanapun caranya dia harus jatoh!
Astagfirullah jangan sampai kita seperti itu.
Percaya deh ketika kita memaafkan orang lain, sesungguhnya kita sedang memperkuat cara berpikir kita untuk menjadi orang yang optimis dalam menghadapi hidup. Tutup masa lalu dan fokuskan pada masa depan.
Ingatlah Allah gak pernah meninggalkan hamba-Nya dalam keadaan apapun, apalagi dalam keadaan terpuruk. Kamu yang merasa cinta pada manusia merupakan tujuan awalmu, mulai perlahan menyadari kesalahanmu. Sujud-sujud gak lagi berisi tangisan, munajat gak lagi tentang pengharapan cinta. Dalam barisan do’a yang di lantunkan, berisi rasa syukur akan hidup yang kita dapatkan. Memang sepatutnya seperti itu. Kita layak sekali untuk berbahagia. Meski hati menuntut sebuah pengisian, kita gak perlu buru-buru lagi. Kita harus memikirkan semua dengan matang. BAHAGIA GAK SEHARUSNYA MEMAKSA. Tertawalah dalam balutan do’a, meski hati pernah tercabik. Kita layak untuk bahagia.
Inget deh hati yang pernah terkoyak, Allah gak akan memberi kesedihan selamanya.
Ps: jujur gakuat nulis ini bawaanya pengen mewek terus baru sekata duakata buyar tapi Alhamdulillah jadi dan semoga menginspirasi," tulis Salma.