Breaking News:

Apakah Terompet Tahun Baru Juga Bisa Tularkan Penyakit Difteri? Begini Jawaban Kadinkes DKI Jakarta

Kedua adalah lewat barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, seperti mainan atau handuk.

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Diah Ana Pratiwi
TribunStyle/Kolase
Bisakan penyakit difteri menular melalui terompet? 

TRIBUNSTYLE.COM - Tidak terasa tahun 2017 akan meninggalkan kita.

Dalam hitungan jam, kita semua akan memasuki pergantian tahun ke 2018.

Malam tahun baru biasanya sangat identik dengan kembang api dan terompet tahun baru.

Sayangnya, beberapa hari yang lalu, menyebar wabah penyakit difteri di beberapa wilayah Indonesia.

Imunisasi Vaksin Difteri Ulang untuk Orang Dewasa Perlukah Dilakukan? Ini 9 Fakta Penting

Penyakit ini sudah menyerang puluhan anak di Indonesia.

Bahkan, sempat beredar kabar tentang seorang mahasiswi yang meninggal dunia karena penyakit tersebut.

Alhasil, mulai beredar peringatan bahwa terompet tahun baru juga bisa menjadi media untuk menularkan penyakit difteri.

Benarkah informasi tersebut?

Perlu diketahui bahwa penyakit difteri ini bisa menular lewat tiga cara.

Pertama adalah lewat percikan ludah penderita saat bersin atau batuk.

Saat percikan tersebut menyebar di udara dan terhirup seseorang, orang tersebut bisa terkena Difteri si poenderita.

Kedua adalah lewat barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, seperti mainan atau handuk.

Terakhir adalah lewat sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat Difteri di kulit penderita.

Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan padat penduduk dan kebersihan yang kurang terjaga.

Mengenal Gejala dan Pencegahan Difteri, Penyakit yang Sedang Menyebar di Beberapa Wilayah Indonesia!

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, juga membenarkan hal tersebut.

Tribunstyle melansir dari Wartakota, "Ya memang bisa. Difteri kan menular lewat air liur," kata Koesmedi ketika dihubungi Wartakotalive.com, Sabtu (30/12/2017) pagi.

Koesmadi menjelaskan, bakteri difteri akan berkumpul di tiupan terompet maupun di bagian dalamnya.

Apa yang harus dilakukan?

Koesmadi mengatakan bahwa para pembeli harus memastikan bahwa terompet yang hendak dibeli benar-benar steril dan belum pernah ditiup.

Mengingat saat membeli terompet, pasti ada pembeli yang meniupnya terlebih dahulu untuk menguji apakah terompet tersebut bisa berbunyi atau tidak.

Ada juga penjual yang meniup terompetnya terlebih dahulu untuk membuktikan bahwa barang dagangannya belum rusak.

Jika kamu masih ragu perihal kebersihan dari terompet tiup yang dijual oleh pedagang, kamu bisa membeli terompet tekan.

Terompet tekan
Terompet tekan (Tokopedia)

Walau sensasinya mungkin tidak sebesar terompet tiup, tapi setidaknya terompet tekan jauh lebih aman.

Kusmadi menambahkan bahwa solusi paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit ini adalah dengan menerima vaksin difteri.
(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
DKI JakartaWartakotalive.com
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved