Wiro Sableng 212 Tayang 2018! Inilah 5 Hal yang Paling Bikin Penasaran Calon Penonton

TRIBUNSTYLE.COM - Wiro Sableng adalah tokoh pendekar fiksi dari novel karya Bastian Tito.

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 ini sudah diproduksi dalam layar lebar dan akan segera tayang pada 2018 mendatang.

Jika sebelumnya sudah keluar video resmi behind the scenes, kini pada 28/12/2017 film yang diproduksi oleh Lifelike Pictures itu memperlihatkan teaser-nya.

Video berdurasi 30 detik itu langsung merangkak naik, merajai trending Youtube Indonesia.

Dalam sehari sudah ditonton lebih dari 288 ribu kali.

• Kembali Geger, Shafa Aliya Kini Buat Netter Debat Kusir Karena Ucapan Natalnya, Begini Tanggapannya!

Lalu apa yang membuat film ini seolah sangat diminati masyarakat?

Publik seolah-olah sangat antusias dan tak sabar menantikan karya besar dari produser Sheila Timothy.

Tribunstyle.com, mencoba merangkumnya dari berbagai sumber dan komentar dominan netizen.

1. Diperankan Anak Bastian Tito Sendiri

Karakter Pendekar Wiro Sableng yang pernah tayang di layar kaca sempat diperankan oleh beberapa orang.

Sebut saja Tony Hidayat, Herning Sukendro, dan Abhi Cancer.

Akan tetapi hanya Herning Sukendro alias Ken Ken yang paling mendapat apresiasi banyak penggemar.

Kini di versi film layar lebar, Wiro diperankan oleh putra dari sang penulis, Vino G Bastian.

Rupanya ada cerita haru dan panjang dari pemilihan ini.

Hal itu dikemukakan oleh Ken Ken pada awak media saat hadir untuk mendukung pembuatan film Wiro Sableng 212 saat jumpa pers di Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2017) malam.

Dilansir dari Kompas.com, Ken Ken menceritakan kalau Wiro digambarkan sebagai sosok gagah, ganteng, dan lugu.

Pada Ken Ken, Bastian mengungkapkan kalau dia menginginkan sang putra yang nantinya akan memerankan.

Akan tetapi Vino justru tak terbayang bahwa ayahnya menginginkan dia memerankan sosok Wiro Sableng.

Rupanya menurut sang produser, mengaku tak ada yang lebih pas selain Vino.

Karena hanya dirinyalah sejak anak-anak jadi orang pertama yang mendengar cerita ayahnya.

2. Kerjasama dengan 20 Century Fox

Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, langsung membuat publik tercengag.

Pasalanya film ini yang menjadi pertama bekerja sama dengan perusahaan studio film besar 20th Century Fox Indonesia.

Lifelike Pictures bekerja sama dengan 20th Century Fox Indonesia.

Seolah hal ini film Wiro Sableng layak disandingkan dengan film tenar dunia lain yang diproduksi 20th Century Fox.

Seperti The Day After Tomorrow, X-Men: The Last Stand, Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer dan masih banyak lagi.

3. Naskah Ditulis Seno Gumira Ajidarma

Bau harun dari film ini, selain dibintangi artis papan atas dari bagian produksi rupanya juga ada sosok yang tak bisa diremehkan.

Sheila Timothy yang andil dalam produksi juga menulis naskah.

• Berita Dirinya Disebut Pelakor Viral, Wanita Ini Ngamuk ke Akun Gosip, Netizen: Kaca Mana?

Tak sendiri Sheila dibantu oleh Tumpal Tamubolon yang penah menggarap skrip film Tabula Rasa.

Selain itu ada sastrawan terkenal yang ikut campur tangan dalam naskah Wiro Sableng.

Dia adalah Seno Gumira Ajidarma, yang sangat terkenal dengan cerpennya Sepotong Senja Untuk Pacarku.

4. Melibatkan Koreografer Laga Film Jackie Chan

Bagi pendekar Wiro Sableng pasti paham, kalau setiap adegan bertarung membutuhkan kekompakan para prajurit.

Selain itu film laga yang kental dengan seni bela diri ini menjadi pusat yang nantinya akan diperhatikan para penonton.

Maka film Wiro Sableng 212 menggandeng Chan Man Ching, koreografer laga yang beberapa kali terlibat dalam film Jackie Chan.

Dilansir dari Kompas.com, produser Sheila Timothy mengatakan Ching dilibatkan untuk memaksimalkan akting laga yang menjadi menu utama film tersebut.

"Ini demi mendapatkan hasil maksimal. Persiapan tim dilakukan dengan sangat detail," ujar Sheila saat jumpa pers di Senayan City, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2017).

Ching akan berkolaborasi dengan aktor dan koreografer laga Tanah Air, Yayan Ruhian.

Hal ini digadang-gadang akan membuat pencak silat menjadi ciri khas bangsa Indonesia di dalam layar lebar.

5. Nostalgia

Yang menjadi magnet besar dari film Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 adalah nostalgia para penonton.

Selain dalam bentuk buku Wiro Sableng juga hadir di televisi.

Wiro Sableng pernah sangat tenar pada tahun 90-an, versi serialnya ditayangnya setiap hari Minggu.

Soundtrack-nya masih diingat betul oleh warga Indonesia yang dahulu setia menyaksikan.

Kini penggemar yang dahulunya masih anak-anak, sudah dewasa dan siap untuk melihat Wiro pada versi sekarang. (Tribunstyle.com/Sinta Manila)