Popularitas Kian Menanjak, Masa Lalu Fildan Rahayu Sangat Nelangsa: Sering Kelaparan dan Nyaris Mati

TRIBUNSTYLE.COM - Setelah 7 bulan dinobatkan sebagai juara Dangdut Academy atau D'Academy 4, Mei 2017, pedangdut asal Baubau, Sulawesi Tenggara, Fildan Rahayu kembali menjuarai kontes serupa dalam tingkat yang lebih tinggi.

Kali ini skalanya lebih besar karena yang dijuarai adalah D'Academy Asia 3, dimana pesertanya berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Fildan meraih hasil tertinggi di Dangdut Academy Asia 3, mengalahkan Reza dan Aulia.

• 7 Kebiasaan Ini Berbahaya untuk Imun Tubuh, Nomor 6 Bisa Bikin Pingsan loh

Konser final D'Academy Asia 3 atau DA Asia 3 tersebut digelar pada hari Rabu (27/12/2017) malam.

Fildan mampu membuat juri menangis saat membawakan lagu Gerimis Melanda Hati dimana ia duet dengan Lesti.

Fildan pun mampu menutup penampilannya secara sempurna saat membawakan lagu Hikayat Cinta.

Enam juri yang hadir memberikan nilai tinggi untuk penampilan Fildan.

Dengan total nilai 1167 Fildan berhasil memenangkan kompetisi dan membawa nama Indonesia bangga.

Sebagai winner DA Asia 3, penyanyi 26 tahun itu mendapatkan hadiah yang luar biasa dan bikin gigit jari.

Ia mendapatkan uang tunai sebesar Rp 150 juta.

Pria asal Baubau ini juga mendapatkan paket wisata 3 hari 2 malam ke Brunei Darussalam.

Fildan juga berhasil meraih tiket business class Royal Brunie untuk dua orang ke London.

Raihan ini terbilang sangat membanggakan bagi seorang Fildan.

Apalagi bila mengingat masa-masa sulitnya sebelum mencapai popularitas, Fildan terbilang harus berjuang keras untuk mencapai ke titik ini.

Melansir Grid.id, Fildan berasal dari keluarga yang sederhana.

Ia kerap dicemooh dan dikucilkan karena kehidupannya, termasuk saat ikut audisi D'Academy 4.

Saat masih sekolah, ia sempat dikeluarkan karena kesulitan finansial untuk membayar biaya pendidikan.

Menurut pihak sekolah, Fildan juga dianggap murid malas, tidak punya catatan, dan ke sekolah dengan sepatu robek-robek.

Guru kesenian Fildan di SMAN 3 Baubau, Munarti mengatakan bahwa terkadang Fildan kelaparan karena tak mampu membeli bahan makanan akibat kemiskinan keluarga.

“Dia itu dulu sering kelaparan kalau pulang sekolah,” kata ibu Munarti.

Fildan juga beberapa kali menolak saat ditawari makan.

Ia jarang sarapan sebelum ke sekolah dan makan siang sepulang sekolah.

Ayah dan ibu Fildan sudah berpisah rumah sejak kecil, sehingga Fildan sudah biasa pergi sekolah tanpa sarapan, dan pulang tanpa makan siang.

Sebagai hiburan kala lapar, Fildan bermain alat-alat musik.

Keluarganya memang menyukai alat musik dan bisa memainkannya, termasuk ayah dan pamannya.

Tak mampu membayar uang sekolah, dan tak boleh lagi masuk sekolah, tentu membuat hidupnya berantakan.

Masa depannya mungkin akan hancur.

Saat itulah masa paling sulit dalam hidupnya.

Tapi kehidupan Fildan kini bisa berubah ke arah yang jauh lebih positif.

Fildan berusaha berjuang keras untuk memberikan yang terbaik, agar membahagiakan keluarga dan juga penggemar setianya.

Setelah mencapai puncak popularitas, Fildan tak lupa berterima kasih kepada sang ibu.

Ia mendatangi ibundanya yang berada di bangku penonton.

Saat itu pula ibunda Fildan berkisah soal masa lalu mengejutkan putranya tersebut.

Ia mengaku bahwa Fildan pernah tenggelam di laut, selama satu jam.

"Dahulu masih kecil, main ke bangkai kapal di dasar laut ," ujar Fildan dalam Konser Kemenangan.

Ia mengaku saat itu pergi bersama teman-temannya.

Dua temannya menyadari bahwa rombongan mereka berkurang satu dan ternyata Fildan yang tertinggal.

Teman-temannya langsung mencari pria asal Bau Bau, Sulawesi Tenggara tersebut.

"Ya diselamatkan dua teman saya, nyaris mati," ungkap Fildan.

Begitulah sepenggal curahan Fildan mengenai kehidupannya di masa lalu.

Tak heran bila semua mata dan perhatian kini tertuju pada Fildan.

(TribunStyle/Yohanes Endra)