Kampanye Anti Asusila Berujung Kontroversi, Mahasiswa UPN Penggagas CELUP Akhirnya Beri Klarifikasi
Sadar kampanye anti susilanya berujung pro kontra, para mahasiswa penggagas CELUP ini pun memberikan klarifikasi.
Penulis: Indita Kameswari
Editor: Diah Ana Pratiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Istilah CELUP belakangan tengah viral di media sosial.
CELUP sendiri sebenarnya merupakan sebuah singkatan yang memiliki kepanjangan Cekrek, Lapor, Upload.
Hal ini dimulai dari beredarnya sebuah brosur kampanye gerakan sosial yang membuat heboh netizen.
Brosur tersebut merupakan kampanye anti-sosial yang diberi nama CELUP.
• Heboh Kampanye Anti Asusila Akun Celup Cekrek Lapor Upload, Raditya Dika Posting Foto Ini, Cerdas!
Dalam brosur tersebut, terdapat gambar animasi dimana ada dua orang muda-mudi sedang duduk berdampingan.
Lalu di belakang mereka ada seseorang yang sedang mencuri foto menggunakan kamera ponsel.
Di brosur tersebut, terdapat tulisan cukup besar berbunyi "PERGOKIN YUK! BIAR KAPOK!"
Bukan netizen namanya jika nggak gercep alias gerak cepat menemukan sesuatu, kampanye Anti Asusila yang disebut CELUP ini tengah viral, seketika netter berhasil menemukan orang-orang yang diduga para penggagas kampanye ini.
Kampanye ini bertujuan mencyduk pasangan yang terlihat mengumbar kemesraan di ruang publik.
Aksi ini kabarnya memberikan reward bagi siapa saja yang melaporkan temuan mereka terkait tindak "asusila" di tempat umum.
Kampanye tersebut dibuat oleh mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur.

Namun ingin bermaksut baik agar tak marak tindak asusila di tempat umum, kampanye CELUP tersebut justru menuai kontroversi.
Banyak publik yang merasa tak setuju dengan kampanye tersebut.
Banyak dari mereka yang menganggap jika kampanye tersebut merupakan sebuah penghakiman massa pada orang-orang yang bermesraan di tempat umum.
