Banyak Pendaki Alami Hal Misterius di Gunung Everest, Ternyata Ini Dia Penyebabnya
Pada ketinggian ekstrem, pendaki ternyata sering mengalami psikosis, sebuah gangguan mental di mana seseorang tak lagi berhubungan dengan kenyataan.
Editor: Amirul Muttaqin
Peneliti juga mencoba mensimulasikan kasus psikosis ini dengan menempatkan relawan di kamar yang dikondisikan seperti berada di ketinggian ekstrem, seperti misalnya dengan oksigen rendah dan tekanan udara yang rendah
Hasilnya, mereka menemukan kalau relawan mendengar suara-suara. Namun, gejala yang terjadi ini tidak berhubungan dengan penyakit ketinggian atau penyakit jiwa yang diderita pendaki di masa lalu.
"Mereka sehat dan tidak rentan terhadap penyakit tersebut," kata Brugger.
Sayangnya, sampai saat ini peneliti belum yakin dengan penyebabnya. Psikosis ini bisa jadi karena kekurangan oksigen atau tahap awal pembengkakan di area otak tertentu seperti yang terjadi pada gejala penyakit ketinggian, atau mungkin juga penyebabnya sama sekali bukan karena ketinggian.
"Seperti yang kita tahu, kurangnya kontak sosial dan kesiapan secara keseluruhan dalam waktu yang lama dapat mendorong timbulnya halusinasi," jelas Brugger.
Pemulihan instan
Gejala psikosis ini rupanya akan lenyap sama sekali setelah pendaki gunung meninggalkan ketinggian ekstrem yang menjadi zona bahaya. "Mereka benar-benar pulih," kata Brugger.
Meski pulih dengan instan, psikosis ketinggian terisolasi ini berpotensi menimbulkan kesalah yang berakibat fatal.
"Penting agar para pendaki menyadari risiko ini, (mereka) harus tahu benar bahwa halusinasi tidak nyata dan menemukan beberapa tindakan penanggulangan selama pendakian mereka," saran Brugger.
Penelitian lebih lanjut mengenai gangguan ini akan membantu mengungkap mengenai psikosis ini.
Maret mendatang, para peneliti berencana bekerja sama dengan dokter Nepal untuk mengetahui seberapa sering pendaki mengalami Psikosis Ketinggian Terisolasi.
"Kami akan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data dari pendaki yang turun dari Everest," tambah Brugger. (KOMPAS.com/Kontributor Sains, Monika Novena)
Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan oleh KOMPAS.com dengan judul "Pendaki Dengar Suara Misterius di Gunung Everest, dari Mana Asalnya?"