Terungkap Alasan Deddy Corbuzier Ingkari Janji Vakum dari Dunia Sulap, Penampilannya Tetap Keren!
Deddy Corbuzier akhirnya muncul sebagai mentalis pasca menggerkan masyarakat lantaran keputusannya untuk vakum di dunia sulap.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Melia Istighfaroh
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Deddy Corbuzier akhirnya muncul sebagai mentalis pasca menggerkan masyarakat lantaran keputusannya untuk vakum di dunia sulap.
Deddy mengumumkan kabar tersebut melalui unggahan Instagramnya, Minggu (19/7/2015).
Mantan suami Kalina Ocktaranny ini ingin fokus menemani buah hatinya, Azkanio Nikola Corbuzier.
"Di umur saya sekarang, saya memilih untuk menghabiskan waktu bersama putra saya. Dia adalah keajaiban yang sesungguhnya, dia jugalah yang berhak akan waktu saya, lebih dari karya-karya saya, dan saya mencintai dirinya lebih dari apapun," caption dalam unggahan tersebut.
• Heboh Gosip Pelakor, Begini Jawaban Mengejutkan Raisa saat Ditanya Deddy Corbuzier
Dua tahun pasca keputusan vakumnya, Deddy akhirnya kembali muncul sebagai mentalis.
Deddy menjadi salah satu penampil dalam acara hari ulang tahun (HUT) Transmedia ke-16.
Acara ini akan digelar di Gedung Transmedia, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan pada Jumat (15/12/2017).
Tak memenuhi janjinya dua tahun lalu, tenyata Deddy memiliki syarat khusus untuk penampilannya tersebut.
Deddy hanya mau tampil jika orang terpenting Transmedia, Chairul Tanjung mau untuk menemani Deddy tampil di panggung.
Hal ini diungkapkan Deddy sebalum menuju panggul utama.
Selain itu, melalui akun Instagramnya, Jumat (16/12/2017), Deddy menagku penampilan kemarin sama sekali tidak dibayar.
"I'm quite happy.. Saya tidak dibayar malam ini ketika perform.. Bapak CT minta saya tuk membawa satu segmen untuk FIFA World cup.. Dan saya jawab saya sudah tdk main lagi.. Kecuali... bapak main sama saya dan saya tidak terima bayaran.. Coz like I said... I dont do magic for business or money anymore.. And I'm so happy... Thank u Sir." caption yang ditulis Deddy.
Dalam acara tersebut Deddy meminta penonton untuk melempar-lempar tiga bola besar.
Tiga penonton yang paling terakhir mendapat lemparan bola tersebut diminta untuk maju ke atas panggung untuk menuliskan tiga angka yang ada di pikiran mereka.
