Breaking News:

Civil War! Perselisihan Ojol dan Opang Tak Cuma di Jalan, Anak-Bapak Seprofesi Ini Juga Ribut Mulu

Seorang pengguna Facebook yang merupakan ojol menceritakan perselisihannya dengan ayahnya sendiri yang berprofesi jadi opang.

Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Mohammad Rifan Aditya

TRIBUNSTYLE.COM - Kehadiran ojek online di Indonesia menghadirkan pro dan kontra.

Banyak manfaat yang sebenarnya didapatkan dengan adanya ojek online.

Bagi pengguna atau penumpang jelas lebih mudah mencari tukang ojek.

Sementara bagi driver ojek mereka tak perlu berlama-lama menunggu penumpang karena semuanya telah dicarikan oleh aplikasi.

Manfaat lainnya juga hadir, pengguna ojek online tak cuma bisa diantar dari satu tempat ke tujuan.

Heboh! Beredar Akun & Grup Facebook Pencari Jarit Batik yang Diduga untuk Mengikat Istri

Pengguna ojek online juga bisa memesan makanan, antar barang dan minta dibelanjakan.

Tapi kehadiran ojek online di jalan malah menimbulkan pandangan negatif dan kesan tak bersahabat dari para tukang ojek pangkalan.

Hingga pada akhirnya perselisihan antara ojek online (ojol) dengan ojek pangkalan (opang) tak bisa dielakan.

Beberapa kasus kekerasan, demo dan kerusuhan antara ojol dan opang pernah terjadi.

Perselisihan itu tak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di beberapa daerah lainnya yang ojek online telah hadir di sana.

Ilustrasi perselisihan ojek online vs ojek pangkalan
Ilustrasi perselisihan ojek online vs ojek pangkalan (blogspot)

Ternyata perselisihan antara ojol dan opang ini tak hanya terjadi di jalan raya saja.

Bahkan di rumah pun, perselisihan ojol dan opang juga terjadi.

Seorang pengguna Facebook yang merupakan ojol menceritakan perselisihannya dengan ayahnya sendiri yang berprofesi jadi opang.

Cerita ini lantas disebarkan oleh akun Facebook ‎Maulana Iqbal‎ ke grup Cocoklogi Science.

"Hail ngademin yang pernah bersaing dengan istri hanya untuk sebuah remote tv.

Jika ada pepatah menyebutkan "UANG" tak kenal saudara. Apakah "PERSAINGAN" tak kenal keluarga?

#Note
Ojol = ojek online
Opang = ojek pangkalan" begitu tulis ‎Maulana Iqbal dan menunjukkan tangkapan layar berikut.

Cerita ojol vs opang
Cerita ojol vs opang (Facebook)

"Gue ojol, bapak gue opang..ternyata bukan diluar doang antara kedua nya tidak akur..

Gue juga ribut mulu sama bapak gue, ini soal helm gan,

Gue taro diatas lemari kecil sampingan ama helm bapak gue yg udah butut..

Tiap hari pasti ada aja tuh, helm gue dipindahin ke lantai, kadang kaca nya dilepas diumpetin, parah nya lagi helm gue direndem di cucian baju mak gue..

Besokan nya kga tanggungg"..mtor nye gue gade aja sama tukang tempe."

Namun lucunya netizen justru memberikan komentar yang kocak-kocak.

"Civil war" tulis Muhammad Rizwan Effendi.

"Termasuk anak durhaka bukan ya?" tulis Joko U'uk.

"Bangke gw ngakak... Motor di gade k tukang tempe" tulis Nike Verra Malonda.

"Ketika anak tidak bisa meneruskan usaha orang tua yang sudah turun menurun." tulis Abdul Jabbar.

Entah cerita itu benar terjadi atau tidak tapi sebaiknya kita bisa mengambil sisi positifnya.

Seperti yang dikatakan oleh warganet ini.

"Saya Ojol , Kakak Tertua saya Supir Angkot , Ayah Saya Mantan Ojek Pangkalan ... Dan kami semua rukun ! Stop Privokasi !!" tulis Muhammad Ramdan Arne.

(TribunStyle.com/Rifan Aditya)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved